Wakapolri Buka Sespimti Polri Dikreg ke-34 dan Sespimmen di Lembang, Ini Pesannya

Wakapolri Buka Sespimti Polri Dikreg ke-34 dan Sespimmen di Lembang, Ini Pesannya

Terkini | inews | Rabu, 15 Januari 2025 - 19:33
share

LEMBANG, iNews.id – Wakapolri Komjen Pol Ahmad Dofiri membuka pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-34 dan Sespimmen Polri Dikreg ke-65 di Gedung Utaryo, Lembang, Kabupaten Bandung, Rabu (15/1/2025). 

Sespimti itu diikuti 105 peserta dan 370 peserta Sespimmen Polri yang telah melalui proses seleksi ketat dan kompetitif. 

“Keberhasilan saudara untuk mengikuti pendidikan ini adalah bukti kualitas dan potensi besar yang saudara miliki. Ini merupakan awal dari perjalanan penting dalam membangun kompetensi kepemimpinan tingkat tinggi dan menengah,” kata Wakapolri Ahmad Dofiri.

Wakapolri menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia, baik di tingkat global maupun nasional. Di tingkat global, konflik geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina serta ketegangan di kawasan Asia Timur menjadi isu yang memengaruhi stabilitas dunia. 

Sedangkan di dalam negeri, ancaman terorisme, radikalisme, dan gangguan keamanan di Papua masih menjadi tantangan serius yang memerlukan penanganan komprehensif dan sinergis.

Wakapolri juga menyinggung dampak dari era digital dan hyper-connectivity, yang memunculkan ancaman baru berupa hoaks serta potensi disintegrasi sosial. 

“Kondisi ini hanya dapat diatasi oleh pemimpin yang memiliki pengetahuan luas, kreativitas tinggi, serta kemampuan beradaptasi dengan cepat,” katanya.

Komjen Pol Ahmad Dofiri menjelaskan, kurikulum pendidikan Sespimti dan Sespimmen disusun dengan fokus pada tiga pilar utama, pertama, pembangunan karakter meliputi nilai kebhayangkaraan, kepemimpinan, integritas, dan antikorupsi. Kedua, ilmu kepolisian modern yakni memberikan pemahaman tentang berbagai isu strategis, termasuk kejahatan transnasional, keamanan siber, dan manajemen krisis.

Ketiga, kapita selekta yakni, mengembangkan wawasan tentang politik, ekonomi, sosial-budaya, dan keamanan global.

Wakapolri menekankan pentingnya pembelajaran berbasis praktik, agar para peserta didik mampu mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam menghadapi berbagai tantangan di lapangan.

Wakapolri berpesan kepada para peserta didik untuk menjunjung tinggi tiga prinsip utama, yaitu tanggon, tanggap, dan trengginas.

Ketiga nilai tersebut mencakup mental yang kokoh, intelektual yang tajam, serta fisik yang prima, yang harus menjadi fondasi dalam menghadapi kompleksitas tugas di masa depan.

“Manfaatkan waktu pendidikan ini untuk menggali ilmu, memperluas wawasan, dan membangun kolaborasi yang solid. Jadilah pemimpin yang tidak hanya mampu menghadapi tantangan, tetapi juga menjadi teladan bagi organisasi dan masyarakat,” paparnya.

Melalui pendidikan ini, diharapkan para peserta dapat menjadi agen perubahan yang siap membawa organisasi ke arah yang lebih profesional, modern, dan terpercaya. 

Dengan bekal ilmu dan pengalaman yang diperoleh, para peserta didik diharapkan mampu menghadapi tantangan global dan mendukung pembangunan nasional secara efektif.

Topik Menarik