Terungkap! Pagar Laut Misterius di Tarumajaya Bekasi Ternyata Proyek Pemerintah

Terungkap! Pagar Laut Misterius di Tarumajaya Bekasi Ternyata Proyek Pemerintah

Berita Utama | inews | Rabu, 15 Januari 2025 - 09:15
share

BEKASI, iNews.id - Titik terang keberadaan pagar laut misterius di pesisir Kampung Paljaya, Jembatan Cinta, Desa Segara Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat ini akhirnya terungkap. Pagar laut viral karena serupa dengan yang ada di wilayah perairan Tangerang ternyata program dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) untuk proyek pembangunan alur pelabuhan.

Dalam video yang viral di media sosial, tampak pagar sepanjang kurang lebih 3 kilometer tersebut dibangun dengan instalasi bambu. Terlihat pagar dilapisi kain berwarna putih.

Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Muara Ciasem Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jabar Ahman Kurniawan menjelaskan, pagar bambu yang terbentang sepanjang 2 km di Laut Paljaya atau Tarumajaya bukan pagar misterius. Sebab pagar bambu ini merupakan proyek kerja sama DKP Jabar dengan pihak swasta.

"Perlu kami sampaikan di Perairan Paljaya ada pembangunan alur pelabuhan. Ini tindak lanjut dari perjanjian kerja sama pemprov dengan perusahaan. Dalam perjanjian kerja sama ini, perusahaaan menyanggupi penataan kawasan pelabuhan perikanan," ujarnya, Selasa (14/1/2025). 

Menurutnya pagar tersebut dibangun sebagai pembatas wilayah antara dua perusahaan swasta yang sekaligus sebagai alur pelabuhan. Rencananya pagar akan dibangun sepanjang 5 km dengan lebar 70 meter.

Alur pelabuhan ini nantinya akan menjadi pintu masuk menuju Pelabuhan Nusantara yang dapat dilalui kapal berukuran kecil hingga kapal berukuran 30 GT. Pembuatan alur pelabuhan ini masuk dalam rencana induk pelabuhan nasional dan daerah sejak tahun 2018.

"Pemprov dengan swasta rencananya akan mengembangkan kawasan Pelabuhan Nusantara, nantinya akan dibangun fasilitas pelabuhan, fasilitas penunjang dan fasilitas fungsional," katanya. 

Pihaknya mengklaim telah sosialisasikan rencana pembangunan Pelabuhan Nusantara kepada para nelayan. Pembangunan pelabuhan ini diharapkan mampu menggerakan ekonomi terutama di bidang perikanan dan kelautan.

Sebelumnya, para nelayan di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi mengeluhkan adanya pagar laut dari bambu di perairannya. Sebab penghasilan tangkapan ikan di laut menurun drastis dengan adanya pagar ini.

Ketua Forum Nelayan Kabupaten Bekasi Abdulrahman mengatakan, pagar patok-patok bambu yang terbentang sepanjang 3 kilometer mulai dari laut wilayah Tarumajaya ini membuat resah masyarakat pantai pesisir, terutama para nelayan.

Setidaknya, tercatat ada 39 kelompok usaha nelayan yang anggotanya mencapai 4.200 orang nelayan kesulitan mendapatkan hasil laut sebagai sumber utama penghasilan mereka sejak adanya pagar bambu tersebut.

"Rekan-rekan nelayan yang dulunya melaut dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore, bisa dapat 5 sampai 6 kilogram dengan menggunakan bubu naga (alat penjebak ikan). Sekarang, mereka melaut dari jam 8 pagi sampai magrib cuma dapat 4 sampai 5 ons saja dengan alat yang sama," ujarnya.

Senada disampaikan Nurjali, rekan sesama ketua kelompok nelayan. Semenjak adanya pagar laut itu, para nelayan yang ingin melaut terpaksa harus melintas lebih jauh untuk menuju ke tengah laut.

"Nelayan-nelayan kami itu menggunakan perahu-perahu kecil saja. Dengan adanya patok-patok bambu seperti ini, kami harus berlayar lebih jauh ke tengah lautan untuk mencari ikan. Kadang harus sampai ke Laut Marunda, sedangkan perahu kecil ini tidak layak untuk berlayar ke tengah, namanya bunuh diri," katanya.

Ketua Nelayan Muara Tawar Tarumajaya Samsul mengatakan, keberadaan pagar laut ini mengkhawatirkan. Sebab, populasi ikan dan kerang hijau di sekitar lokasi menurun drastis. Dia juga menyoroti kurangnya transparansi dalam sosialisasi proyek pembangunan di pesisir. Dia berharap pemerintah membongkar pagar laut agar pendapatan para nelayan kembali normal.

Topik Menarik