Daftar Efek Negatif Gula Berlebih bagi Kecantikan dan Cara Mengatasinya

Daftar Efek Negatif Gula Berlebih bagi Kecantikan dan Cara Mengatasinya

Gaya Hidup | inews | Kamis, 9 Januari 2025 - 21:23
share

JAKARTA, iNews.id - Mengonsumsi gula berlebihan akan memberi dampak pada kesehatan tubuh, termasuk kecantikan. Masalah yang kerap muncul gegara gula berlebih adalah jerawat.

Menjadi pertanyaan sekarang, apa hubungannya gula berlebih dengan jerawat? Dokter Sonia Wibisono menerangkan kaitan di antara keduanya.

Androgen Memicu Timbulnya Jerawat

Menurut dokter Sonia Wibisono, mengonsumsi gula berlebih akan merangsang peningkatan insulin dalam tubuh, yang kemudian memicu aktivitas androgen. Androgen ini menyebabkan kulit menjadi lebih berminyak, sehingga kotoran lebih mudah terperangkap di pori-pori dan memicu timbulnya jerawat.

"Selain itu, gula dengan Indeks Glikemik tinggi juga dapat mempercepat penuaan kulit karena mengganggu regenerasi sel dan elastisitas kulit,' papar dr Sonia.

Dokter Sonia juga menjelaskan, banyak makanan dan minuman mengandung gula tersembunyi, seperti minuman kopi yang mengandung gula, makanan yang mengandung tepung, hingga makanan kaleng.

Misalnya, kue nastar yang tampak kecil ternyata mengandung kalori tinggi setara dengan seporsi nasi padang. Karena itu, penting untuk membaca label nutrisi pada kemasan dan memilih alternatif yang lebih sehat.

Penyakit Berbahaya Akibat Konsumsi Gula

Selain jerawat, penyakit-penyakit berbahaya berikut ini juga bisa timbul jika Anda mengonsumsi gula secara berlebihan:
 
- Diabetes melitus: Kelebihan gula menyebabkan kerja pankreas lebih berat dalam memproduksi insulin.
- Penyakit jantung: Gula dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah, yang berkontribusi pada penyakit kardiovaskular.
- Kolesterol tinggi: Gula tersembunyi dalam makanan olahan seringkali menjadi penyebab peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh.
- Kanker: Sel kanker menggunakan gula sebagai sumber energi. Untuk kamu yang memiliki kecenderungan genetik, konsumsi gula berlebih dapat memicu perkembangan sel kanker lebih cepat.

Disarankan Beralih ke Gula Low-GI

Dengan risiko masalah kesehatan tersebut, disarankan untuk beralih ke gula low-GI atau gula dengan indeks glikemik rendah atau gula ramah. Dokter Sonia menerangkan, contoh gula indeks glikemik rendah antara lain gula lontar, gula aren, gula kelapa dan kurma.

Gula Ramah dapat menjadi pilihan lebih sehat, bisa menghindari dari lonjakan gula darah dan mendukung kesehatan kulit dan tubuh.

Gula Ramah seperti gula lontar ini termasuk Gula yang membuat gula darah lebih stabil, sehingga membantu menghindari penambahan berat badan dan mencegah penyakit seperti diabetes dan jantung.

Tips Mengurangi Konsumsi Gula

Berikut beberapa tips dari dokter Sonia Wibisono untuk mengurangi konsumsi gula reguler:

1. Pilih pemanis alami: Gunakan gula lontar atau pemanis alami lainnya yang memiliki indeks glikemik rendah.
2. Batasi konsumsi minuman manis: Kurangi minuman seperti kopi dengan krim dan gula tambahan, atau soda.
3. Periksa label nutrisi: Perhatikan dengan saksama kandungan nutrisi pada makanan kemasan. Banyak produk olahan mengandung gula tersembunyi, seperti saus, makanan kalengan, atau camilan manis.
4. Konsumsi protein dan serat tinggi: Makanan tinggi protein dan serat dapat memberikan energi tanpa memengaruhi kadar gula darah secara signifikan.

Jadi, mari mulai praktekkan tips-tips di atas untuk pola hidup yang lebih sehat. Jika Anda menerapkan pola hidup sehat dengan mengurangi makanan manis, pasti akan langsung terasa efeknya, baik sekarang maupun jangka panjang.

Mulai batasi konsumsi makanan manis dan perbanyak makan makanan rendah gula atau yang pakai gula lontar, seperti Snack Yava Bali.

Untuk tips dan pembahasan informatif lainnya terkait manfaat gula Low-GI, Anda bisa langsung tonton video-video yang ada di Channel Youtube Yava Bali, ya. 

Topik Menarik