Masih Ingat Sandi yang Viralkan Alat Damkar Depok Rusak? Kontrak Kerjanya Tak Diperpanjang

Masih Ingat Sandi yang Viralkan Alat Damkar Depok Rusak? Kontrak Kerjanya Tak Diperpanjang

Terkini | inews | Senin, 6 Januari 2025 - 20:16
share

DEPOK, iNews.id - Kontrak kerja petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, Sandi Butar Butar tidak diperpanjang oleh satuannya. Surat keterangan pemutusan kerja Sandi pun viral di media sosial pada Senin (6/1/2025).

Sandi sebelumnya viral karena mengkritik alat damkar Depok rusak beberapa waktu lalu. Dengan bergaya 'room tour', dia menujukkan gergaji mesin hingga rem tangan mobil damkar yang tak berfungsi.

Dalam surat keterangan bernomor 800/140/PKTT/PO.Damkar/I/2024 yang diterima iNews.id, tertulis nama Sandi Butar Butar. Surat itu ditandatangani Plt Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan DPKP Kota Depok, Tessy Haryati.

"Masa kerja sejak 10 November 2015 sampai dengan 31 Desember 2024. Alasan berhenti tidak diperpanjang kontrak," bunyi surat keterangan tersebut, dikutip Senin (6/1/2025).

"Kami mengucapkan banyak terima kasih atas usaha dan dedikasi yang telah saudara berikan kepada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok," bunyi lanjutan surat itu.

Sementara itu, Tessy memberikan keterangan atas surat tersebut. Rencananya, dia akan menggelar konferensi pers di Mako Damkar Grand Depok City (GDC) pada Selasa (7/1/2025).

"Besok ya setelah apel di Mako GDC, bisa bertemu saya langsung pukul 08.30 WIB," ucap Tessy.

Sebagai informasi, Sandi viral karena kerap mengkritik alat operasional Damkar Depok. Dia mengkritik kendaraan operasional damkar hingga alat pemotong pohon  yang rusak.

"Selamat datang room tour di kantor Pemadam Kebakaran Kota Depok. Ya, silakan untuk warga masyarakat Kota Depok, saya mohon maaf sekali. Setiap ada telepon di UPT kami dan UPT-UPT lainnya mengenai pohon tumbang, bukan kami tidak mau mengerjakan, tapi chainsaw kami rusak," kata Sandi.

Selanjutnya, Sandi menaiki salah satu mobil damkar dan memperlihatkan kondisi rem tangan yang tidak layak fungsi. Kondisi itu membuat petugas cemas saat bertugas memadamkan api.

"Kalau di tanjakan rasanya dag dig dug, pengen copot (jantungnya), takut mobil mundur. Kalau untuk laporan atau nota di atas, kami sudah buatkan semuanya. Kalau dikata untuk laporan, kami sudah melapor kemarin sama seperti kemarin solar. Ya, Bapak, diramaikan dulu, baru dibenahi," ucapnya.

Topik Menarik