Lawan Dokter, Netanyahu Tinggalkan Rumah Sakit Usai Operasi Prostat demi Voting Anggaran

Lawan Dokter, Netanyahu Tinggalkan Rumah Sakit Usai Operasi Prostat demi Voting Anggaran

Terkini | inews | Rabu, 1 Januari 2025 - 09:32
share

TEL AVIV, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjalani operasi prostat pada Minggu (29/12/2024). Namun dia meninggalkan rumah sakit pada Selasa (31/12/2024) untuk ambil bagian dalam voting di parlemen Knesset guna mengesahkan rancangan anggaran 2025.

Surat kabar Times of Israel melaporkan, Netanyahu seharusnya menjalani pemulihan selama beberapa hari pasca-operasi, namun dia nekat untuk pergi. Dia menentang saran dokter yang merekomendasikan agar tidak turun dan bangsal perawatan.

"Dia terlihat duduk di kursinya selama sidang Knesset, namun tampak lelah dan letih," demikian laporan Times of Israel, dikutip Rabu (1/1/2025).

Menurut media Israel tersebut, kehadiran Netanyahu sangat penting guna mengamankan dukungan yang cukup di Knesset untuk meloloskan rancangan anggaran tersebut. Perbedaan pendapat di kalangan internal partai koalisi pendukung pemerintah bisa mengubah dukungan mayoritas.

Menteri Keamanan Nasional yang juga pemimpin Partai Kekuatan Yahudi Itamar Ben Gvir, bersama enam anggota partainya, mengancam akan menolak rancangan anggaran tersebut. Dia akan menyetujuinya hanya jika Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, politikus sayap kanan lainnya, menyetujui tambahan anggaran untuk polisi.

Namun, Smotrich menolak permintaan tersebut yang membuat pemungutan suara semakin rumit.

Rancangan anggaran tersebut juga ditentang kalangan ultra-ortodoks, Partai Agudat Yisrael, yang memiliki tiga anggota di Knesset. Partai tersebut berjanji akan menolak rancangan itu kecuali tuntutan penambahan anggaran bagi lembaga-lembaga keagamaan Yahudi dipenuhi.

Gagalnya pemungutan suara berarti pemerintah akan kehilangan anggaran tahunan sekitar 10 miliar shekel.

Namun pada pembacaan pertama, rancangan anggaran itu lolos dengan dukungan suara tipis, yakni 60 mendukung melawan 58 yang menentang dari total 120 anggota Knesset. 

Rancangan tersebut membutuhkan suara mayoritas yang sama dalam pembacaan kedua dan ketiga sehingga bisa disahkan.

Biasanya, kubu oposisi Israel akan menentang rancangan anggaran yang diusulkan pemerintah. Kondisi itu akan semakin mengganjal pengesahan anggaran 2025.

Topik Menarik