Brasil Selamatkan 163 Pekerja asal China seperti Korban Perbudakan di Pabrik BYD
JAKARTA, iNews.id - Brasil menyelamatkan 163 pekerja asal China dengan kondisi seperti korban perbudakan di lokasi pembangunan pabrik mobil listrik BYD. Bagaimana kondisinya?
Dilansir dari ABC News dan DW, Senin (26/12/2024), kantor Kejaksaan Tenaga Kerja Brasil merilis rekaman yang menunjukkan asrama dengan kondisi tempat tidur tidak dilengkapi kamar, kasur, dan lemari, tempat penyimpanan barang pribadi.
Tak hanya itu, lokasi asrama yang terletak di Camacari, kawasan metropolitan Salvador, negara bagian Bahia, pekerja tinggal dengan kondisi sanitasi buruk satu toilet untuk 31 orang.
Sejak November 2024, Kementerian Pekerjaan Umum Bahia menyatakan telah mengidentifikasi 163 pekerja yang tampaknya berada dalam kondisi seperti budak. Kementerian mengatakan para pekerja ditempatkan dalam situasi yang mengkhawatirkan dan tidak menentu, serta mengalami kondisi kerja yang merendahkan martabat.
"Para pekerja tidur tanpa kasur dan tidak memiliki lemari untuk menyimpan barang-barang pribadi tercampur dengan persediaan makanan," kata kementerian tersebut,
Mobil Listrik Terbakar Sulit Dipadamkan, Indonesia Berhasil Temukan Pemadam Api Baterai EV
Kementerian menduga telah terjadi "kerja paksa", karena paspor para pekerja disita dan 60 persen gaji mereka ditahan. Mereka yang berhenti dari pekerjaan dipaksa perusahaan mengganti tiket pesawat dari China dan tiket pulang mereka.
Menanggapi itu, anak perusahaan BYD di Brasil (BYD Auto Do Brazil) menyatakan, pihaknya telah memutuskan hubungan dengan dengan Jinjiang Construction Brazil, kontraktor yang bertanggung jawab atas pekerjaan di lokasi tersebut. Mereka juga sedang mempelajari tindakan lain yang sesuai.
BYD Brasil mengatakan pihaknya tidak menoleransi pelanggaran hukum dan martabat manusia. Mereka mengatakan telah memperbaiki kondisi di lokasi tersebut dan memerintahkan para kontraktor segera melakukan penyesuaian. Perusahaan mengklaim telah memindahkan 163 pekerja tersebut tinggal di hotel untuk sementara waktu.
"BYD Auto do Brazil menegaskan lagi komitmennya untuk mematuhi sepenuhnya undang-undang Brasil, khususnya terkait perlindungan hak pekerja, juga martabat manusia. Karena alasan ini, perusahaan telah bekerja sama dengan otoritas berwenang sejak awal dan telah memutuskan mengakhiri kontrak dengan perusahaan konstruksi Jinjiang," ujar Wakil Presiden Senior BYD Brasil, Alexandre Baldy dalam pernyataan resminya.
"Perusahaan telah beroperasi di Brasil selama 10 tahun dan selalu mematuhi undang-undang setempat dengan ketat juga menjaga komitmennya terhadap etika, rasa hormat, dan martabat manusia," katanya.