Program Sawit Terampil Dukung Petani Swadaya Penuhi Standar Berkelanjutan
JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 250 petani sawit swadaya yang tergabung dalam Koperasi Jasa Sawit Lepan Jaya (KJSLJ) di Langkat, Sumatra Utara, berhasil meraih sertifikasi Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) di Bangkok, Thailand yang berlangsung pada 11-13 November 2024.
KJSLJ tergabung dalam program Sawit Terampil, sebuah program yang bertujuan membantu petani swadaya dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan agar mereka dapat menerapkan cara-cara terbaik dalam produksi minyak kelapa sawit, sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian mereka.
Melalui peningkatan kapasitas yang komprehensif, Sawit Terampil memberdayakan petani swadaya melalui pembinaan kelompok dan bimbingan individu untuk membantu menerapkan good agricultural practices (GAP) atau praktik pertanian yang baik, seperti teknik pemupukan, penyusunan pelepah dan perawatan gulma.
Selain itu mereka juga mendapatkaan pengetahuan terkait teknik penyemprotan yang baik menggunakan metode piringan dan terarah agar hasilnya menjadi lebih ramah lingkungan dan produktif.
Ketua KJSLJ Ardiyanto mengatakan bahwa program Sawit Terampil oleh Sinar Mas Agribusiness and Food membawa banyak manfaat. Selain pengetahuan mengenai GAP, pendataan dan pemetaan, serta berorganisasi yang baik.
“Perjalanan kami KJSLJ mendapatkan sertifikasi ini selama dua tahun akhirnya tahun ini kami mendapatkan RSPO. Harapan kami kedepannya setelah dapat RSPO bisa menyehatkan koperasi, dan koperasi kami bisa lebih dikenal oleh (Pabrik Kelapa Sawit) PKS dengan kami berkelompok, dan (Tandan Buah Segar) TBS kami lebih dihargai," tuturnya.
Selain Ardiyanto, anggota KJSLJ lainnya, yaitu Sutiiyem juga merasakan perubahan signifikan terkait produktivitas buah sawit kebunnya. Sebagai orang tua tunggal dengan enam anak, peningkatan produktivitas berdampak pada peningkatan pendapatan, sehingga sangat membantu untuk menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi serta memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Saya pekerjaannya mencatat (produktivitas buah) setiap hari, kemudian menyiapkan makanan dan minum untuk yang kerja. Kalau lagi masa trek (periode di mana pertumbuhan dan produksi buah kelapa sawit menurun secara signifikan) gini 1 ton, kalau lagi banjir buah alhamdulillah (mencapai) 3 ton," katanya.
Untuk memastikan keselarasan antara pelatihan dan implementasi, KJSLJ membentuk tim Internal Control System (ICS) yang secara rutin memantau kegiatan petani di lapangan. Langkah ini menjadi bagian penting dari proses audit dan sertifikasi.
Ke depannya, KJSLJ berencana akan menambah anggota petani, semakin banyak petani yang bergabung akan semakin kuat dan harapannya dapat meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan anggota koperasi.
Perkuat Rantai Pasok dengan Mendorong Kesiapan Sertifikasi
Selain KJSLJ, organisasi petani swadaya lainnya yang berpartisipasi dalam program Sawit Terampil, CV Perangin-angin Grup (CV PAG) yang beranggotakan 299 petani di Aceh Subulussalam, juga telah mendapatkan rekomendasi dari Certification Body untuk mendapatkan sertifikasi RSPO.
Pada 2023, peserta program Sawit Terampil yang pertama, Perkumpulan Sejahtera Petani Nusantara (PSPN) dari Aceh Utara, berhasil meraih sertifikasi RSPO di Jakarta. Hingga Oktober 2024, program Sawit Terampil telah melatih lebih dari 9.000 petani swadaya.
Mereka kini tergabung dalam rantai pasok Sinar Mas Agribusiness and Food di beberapa kabupaten di Aceh dan Langkat, Sumatra Utara. Sinar Mas Agribusiness and Food berencana untuk memperluas program Sawit Terampil dengan menjangkau 100.000 petani yang dilatih pada tahun 2035.