Rusuh Suporter Sepak Bola di Guinea Tewaskan Sekitar 100 Orang, Ini Pemicunya
ISTANBUL, iNews.id - Korban tewas akibat bentrokan antar-supoter di Guinea, Minggu (1/12/2024), bertambah menjadi sekitar 100 orang, demikian keterangan seorang dokter yang bertugas di tempat kejadian.
Bentrokan pecah saat pertandingan antara klub sepak bola Labe dengan Nzerekore. Pertandingan itu berlangsung di Kota Nzerekore.
Korban tewas sebenarnya masih simpang siur. Beberapa sumber di rumah sakit setempat melaporkan sedikitnya 56 orang tewas. Sementara itu dokter lainnya yang bertugas di rumah sakit mengatakan kepada AFP, mayat-mayat berjejer sejauh mata memandang.
"Yang lainnya tergeletak di lantai koridor. Kamar mayat sudah penuh," ujar dokter yang meminta identitasnya tak dipublikasikan itu.
Menurut laporan media lokal, kerusuhan dipicu keputusan wasit yang kontroversial. Dia memberikan kartu merah kepada dua pemain Labe, serta hadiah penalti untuk tim tuan rumah.
Pertandingan tersebut digelar untuk menghormati Kolonel Mamady Doumbouya, pemimpin militer negara Afrika Barat yang mengambil alih kekuasaan pada 2021.
Perdana Menteri Guinea Bah Oury mengutuk kekerasan itu dalam sebuah pernyataan di media sosial X.
“Pemerintah menyesalkan insiden yang merusak pertandingan sepak bola antara tim Labe dan Nzerekore sore ini di Nzerekore," katanya, seperti dilaporkan Anadolu, Senin (2/12/2024).
Pemerintah, lanjut dia, memantau situasi dengan cermat serta menyerukan semua pihak untuk meredakan ketegangan. Selain itu Oury mendesak pihak-pihak berkonflik tidak mengganggu rumah sakit dalam memberikan pertolongan kepada para korban luka.
Dia menambahkan, penyelidikan tengah dilakukan untuk mencari siapa yang harus bertanggung jawab dalam insiden tersebut.