Mendikdasmen Ungkap Banyak Sekolah Swasta Tutup karena Zonasi, Kok Bisa?

Mendikdasmen Ungkap Banyak Sekolah Swasta Tutup karena Zonasi, Kok Bisa?

Terkini | inews | Selasa, 26 November 2024 - 18:17
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengungkap banyak sekolah-sekolah swasta tutup karena sistem Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi. Pasalnya, banyak sekolah swasta yang tidak kebagian siswa didik atau murid baru.

“Perlu kami lihat berdasarkan pengalaman beberapa daerah itu nanti juta ada alokasi utk sekolah swasta karena selama ini di antara kritik zonasi itu banyak sekolah swasta yang tutup tidak kebagian murid,” kata Mu’ti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/11/2024).

Mu’ti pun mengatakan banyak sekolah negeri yang justru terpaksa harus menampung siswa didik yang berlebih. Namun, justru mutu tidak dapat terpenuhi karena rasio antara guru dan murid tidak seimbang.

“Sementara yang negeri itu muridnya berlebih ya karena muridnya berlebih kadang standar mutunya tidak dapat terpenuhi karena rasio guru dan murid menjadi tidak seimbang. Sarana dan prasarana juga menjadi tidak dapat tersedia dengan sebaik-baiknya,” kata Mu’ti.

Lebih lanjut, Mu’ti pun menegaskan bahwa kedepan jika sistem PPDB zonasi tetap dilaksanakan akan diperhitungkan persentase daya tampung sekolah-sekolah swasta. Sementara, kualitas dari sekolah swasta juga akan dilihat sesuai dengan akreditasinya.

“Tidak hanya prosentase tapi bagaimana nanti sekolah-sekolah swasta juga, itu di beberapa daerah itu ada yang kemudian disubsidi tapi bergantung pada kemampuan Pemda. Ada juga yang misalnya negeri dibatasi tapi swasta dilihat akreditasinya,” ujarnya.

Dia pun memastikan bahwa skenario untuk sistem zonasi kedepan harus memperhitungkan empat filosofi yakni bermutu untuk semua, integrasi, inklusi dan kohesif.

“Nah ini berbagai skenario yang praktik baik yang ada di provinsi-provinsi itu yang coba liat perdalam lagi dan kemudian kita ambil kebijakan zonasi sehingga dapat mencapai empat idealisme tadi itu. Menjadi bermutu untuk semua, integrasi, inklusi dan kohesif,” pungkasnya.

Topik Menarik