Cerita Pilu Keluarga Tukang Ojek yang Tewas Ditembak KKB di Puncak Jaya Papua

Cerita Pilu Keluarga Tukang Ojek yang Tewas Ditembak KKB di Puncak Jaya Papua

Terkini | inews | Minggu, 24 November 2024 - 13:50
share

GOWA, iNews.id – Duka menyelimuti rumah keluarga dua tukang ojek yang tewas ditembak kelompok criminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Kedua jenazah yakni, Imran (23) warga Dusun Bonto Kappong Desa Tinggimae, Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa; dan Asrun Eko Putra (24) warga Desa Bontosunggu, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

Peristiwa penembakan itu terjadi saat korban Imran dan Asrun Eko Putra sedang mencari motornya yang hilang di lokasi penembakan, Kamis (21/11/2024). Tanpa diduga, mereka ditembak KKB.

Sepupu Imran, Irma menuturkan, sehari sebelum kejadian, korban sempat mengirimkan uang hasil ojek ke ibunya sebesar Rp300.000. Korban juga menginformasikan kondisinyua sehat.

“Ya, sebelumnya korban Imran sempat mengirimkan uang hasil ojek kepada ibunya. Terakhir berkomunikasi melalui telepon pada Rabu malam. Dia menyampaikan kondisinya dalam kondisi baik tanpa memiliki masalah sebagai tukang ojek di Puncak Jaya,” katanya, Minggu (24/11/2024).

Karena itu, kata dia, keluarga syok dan tidak menyangka korban yang sudah empat tahun menjadi tukang ojek di Puncak Jaya tewas ditembak KKB.

Sebelumnya, personel Polres Puncak Jaya mengevakuasi dua jenazah korban penembakan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kampung Weni, Distrik Mageabume, Kabupaten Puncak ke Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya. Evakuasi yang dilakukan bersama tim PMI itu berlangsung, Jumat (22/11/2024).

Selanjutnya, korban diberangkatkan ke Kota Makassar melalui Kota Timika, Sabtu (23/11/2024). Kedua jenazah yang menjadi sasaran gerombolan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) itu bernama Asrun Putra Eko Alias Accung dan Imran.

Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara mengatakan, evakuasi menggunakan dua sepeda motor dan ambulans. "Saat Tim PMI tiba di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak dengan sigap bergerak menuju pos TNI Pintu Jawa dan segera mengevakuasi dua jenazah korban, setelahnya bergeser dari Distrik Sinak, Kabupaten Puncak menuju Kota Mulia," ujar AKBP Kuswara dalam keterangannya, Sabtu (23/11/2024).

Topik Menarik