Daftar Tokoh Dunia Buronan ICC, Nomor 3 Diburu Hampir 20 Tahun
AMSTERDAM, iNews.id - Daftar tokoh dunia buronan ICC (Pengadilan Kriminal Internasional) menarik diketahui. Pengadilan yang berbasis di Den Haag, Belanda, itu mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Kamis (21/11/2024).
Selain Netanyahu, mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant juga masuk daftar. Keduanya dituduh melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza.
"Majelis mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk dua orang, Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant, atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan setidaknya sejak 8 Oktober 2023 hingga setidaknya 20 Mei 2024," bunyi pernyataan ICC, merujuk pada periode saat jaksa penuntut menyampaikan permintaan surat tersebut kepada hakim.
Serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan 44.000 orang lebih dan menyebabkan 104.000 orang lainnya luka. Sebagian besar dari korban adalah perempuan dan anak-anak.
Gallant baru saja dipecat oleh Netanyahu, namun sebagai kepala pertahanan dia punya peran besar dalam mengarahkan pelanggaran perang dan kemanusiaan di Gaza.
Selain Netanyahu dan Gallant ada beberapa tokoh dunia lain yang berstatus buronan ICC, bahkan ada yang masih diburu meski sudah hampir 20 tahun.
Berikut tokoh dunia yang menjadi buronan ICC:
1. Vladimir Putin
ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin pada Maret 2023. Pengadilan menuduh Putin melakukan kejahatan perang dengan mendeportasi ratusan anak secara ilegal dari Ukraina.
Kremlin merespons surat perintah itu dengan menyebutknya tak berguna terkait yurisdiksi. Rusia ikut meneken Statuta Roma yang menjadi dasar pembentukan ICC, namun belum meratifikasinya.
Kemudian pada 2014, Rusia secara resmi menarik diri dari keaggotaan ICC.
Keputusan itu diambil sehari setelah ICC menerbitkan laporan yang menggolongkan pencaplokan Rusia atas Semenjanung Krimea dari Ukraina sebagai pendudukan.
Selain itu Kremlin juga berulang kali membantah tuduhan bahwa pasukannya melakukan kekejaman selama melakukan operasi militer khusus di Ukraina.
Putin merupakan presiden ketiga yang menjabat, menerima surat perintah penangkapan ICC. Dua presiden sebelumnya setelah Omar Al Bashir dari Sudan dan Muammar Gaddafi dari Libya.
2. Omar Bashir
Tokoh dunia lainnya yang masuk dalam daftar buruan ICC adalah Omar Bashir, mantan presiden Sudan.
ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk terhadap Bashir pada 2009 dengan menuduhnya sebagai dalang genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang di wilayah Darfur. Perang itu menewaskan sekitar 300.000 orang tewas dan memaksa lebih dari 2 juta orang lainnya mengungsi.
Bashir dan beberapa pejabatnya dipenjara di Sudan pasca-pemberontakan pada 2019, namun tidak pernah dikirim ke Den Haag.
Militer mengungkap, sang mantan diktator dipindahkan dari penjara ke rumah sakit militer pada April 2023.
3. Joseph Kony
Buronan ICC lainnya adalah Joseph Kony, pendiri dan pemimpin Lord's Resistance Army (LRA) Uganda. Dia menjadi buronan ICC paling lama. Surat perintah penangkapan dikeluarkan untuknya pada 2005.
Oleh karena itu hakim ICC awal tahun ini mengambil keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengizinkan jaksa penuntut mengajukan sidang atas tuduhan terhadapnya secara in absentia.
Jaksa ingin mendakwa Kony dengan 36 tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk pembunuhan, pemerkosaan, penggunaan tentara anak-anak, perbudakan seksual, pernikahan paksa, dan kehamilan paksa.
4. Saif Al Islam Gaddafi
ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Saif Al Islam Gaddafi, putra mantan Presiden Libya Muammar Gaddafi, pada 2011.
Beberapa hari setelah ayahnya terbunuh, Saif Gaddafi ditangkap oleh para pejuang dari Zintan. Dia tetap ditawan hingga dibebaskan berdasarkan undang-undang (UU) amnesti pada 2017.
Dalam beberapa tahun terakhir, dia mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Libya. Pemilu Libya ditunda sejak 2021 dan belum diadakan lagi sampai saat ini.
Uniknya, jaksa ICC saat ini Karim Khan pernah menjadi pengacara Saif Gaddafi selama lebih dari setahun kemudian mundur pada 2018. Khan diangkat menjadi kepala jaksa penuntut ICC 3 tahun kemudian.