Erick Thohir Pastikan Pekerja Migran Indonesia Bisa Dapat KUR hingga Rp100 Juta

Erick Thohir Pastikan Pekerja Migran Indonesia Bisa Dapat KUR hingga Rp100 Juta

Ekonomi | inews | Rabu, 20 November 2024 - 20:33
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut pekerja migran Indonesia (PMI) akan mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp100 juta. Nantinya, program ini difasilitasi oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). 

Program KUR PMI masih dikaji bersama Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding. Erick memastikan, fasilitas ini bisa melindungi para PMI dari lintah darat. 

Adapun, KUR diberikan kepada PMI yang sudah mendapat sertifikat kerja dan digunakan untuk membiayai pelatihan. Misalnya, biaya pelatihannya Rp20 juta, maka KUR yang didapatkan mencapai Rp100 juta.

“Untuk KUR sendiri kan ketika mereka mendapat kepastian bekerja. Misalnya biayanya Rp20 juta, nah kita sudah menyiapkan KUR itu sampai nilainya Rp100 juta. Artinya mereka bisa langsung menggunakan akses ini,” ujar Erick saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (20/11/2024).

Untuk mempermudah fasilitas pendanaan, Himbara akan memperluas jangkauannya di beberapa negara, terutama di kawasan yang belum membuka kantor cabang.

Adapun negara mitra yang dibidik di antaranya Arab Saudi, Korea Selatan, Hong Kong, Malaysia, hingga Taiwan. 

“Kita punya aksesnya kita support. Tetapi kalau misalnya seperti di Malaysia, Saudi, kita sebenarnya sudah meminta bantuan daripada pemerintah,” kata dia.

“Bahkan kalau di Saudi kita sudah mengirim surat untuk kita dibukakan akses membuka salah satu bank Himbara di sana,” tuturnya.

Adapun, KUR PMI bakal direalisasikan setelah pemerintah merampungkan kajiannya hingga menerbitkan regulasi yang menjadi payung hukum program tersebut. 

“Nanti ada payung hukumnya yang harus didiskusikan,” ucap Erick. 

Senada, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan, banyak PMI yang perekonomiannya tidak stabil atau tak sejahtera, meski sudah lama bekerja di luar negeri. Sehingga, pemerintah berencana membantu mereka mengelola keuangan agar lebih optimal.

"Jadi saya sering mengatakan beberapa pekerja migran kita kalau pulang itu bukan tambah kaya tapi kadang-kadang tambah miskin. Banyak masalah, cerai, bawa pulang anak, hidup keluarganya hedon," ucap Karding.

Topik Menarik