RI Ekspor Pakan hingga Benur Udang ke Brunei Darussalam Senilai Rp1,66 Miliar
JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 42 ton pakan udang dan 8 juta ekor benur (benih) udang, serta 400 induk udang Indonesia diekspor ke Brunei Darussalam. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menuturkan, ekspor ini sebagai bukti bahwa produk akuakultur dalam negeri telah berstandar internasional.
"Daya saing produk akuakultur kita bukan hanya di dalam negeri, ekspor ini menunjukkan bahwa produk akuakultur Indonesia berstandar internasional dan mampu bersaing di pasar global," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo di Jakarta dikutip, Selasa (19/11/2024).
Budi menambahkan, ekspor perdana senilai Rp1,66 miliar yang dilakukan PT Suri Tani Pemuka dari Purwakarta tersebut bermakna strategis dalam hal penguatan nilai tambah dan peningkatan daya saing.
Menurutnya, produk pakan ikan yang diekspor merupakan hasil dari optimalisasi bahan baku lokal dan inovasi teknologi, sehingga memberikan nilai tambah signifikan bagi sektor perikanan Indonesia dan mampu bersaing dalam kualitas, keberlanjutan, dan efisiensi produksi.
Adapun, penyediaan pakan ikan berkualitas tidak hanya mendukung budi daya dalam negeri, tetapi juga mendorong industri hilir seperti pengolahan hasil perikanan, yang akan memperluas manfaat ekonominya.
"Kami harap ekspor ini menjadi pintu pembuka untuk kerja sama lebih lanjut antara Indonesia dan Brunei Darussalam dalam bidang perikanan, baik dari sisi perdagangan maupun investasi," tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Budi juga mengapresiasi sinergi berbagai pihak hingga adanya ekspor perdana. Dikatakannya, pemerintah selalu memberikan dukungan melalui regulasi serta mitra dagang internasional yang mempercayai produk Indonesia.
Karenanya, dia mengajak berbagai pihak untuk terus menjaga momentum ekspor tersebut. Menurutnya, pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung penguatan hilirisasi melalui kebijakan yang mendorong inovasi, efisiensi produksi, dan keberlanjutan lingkungan.
"Semoga ekspor perdana ini menjadi awal dari keberhasilan-keberhasilan berikutnya, tidak hanya ke Brunei Darussalam tetapi juga ke negara-negara lain," ucapnya.
Dengan begitu, Budi optimistis sektor kelautan dan perikanan Indonesia akan terus berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional untuk mewujudkan kemandirian pangan. Termasuk mendukung upaya peningkatan asupan protein ikan untuk mewujudkan generasi emas 2045.
Senada, Kepala Badan Karantina Indonesia (BKI), Sahat Pangabean mengaku jajarannya siap menyukseskan peningkatan ekspor komoditas perikanan. Bahkan, dia menegaskan akan turut mengawal guna memudahkan pelaku usaha melakukan ekspor.
"Sesuai tugas dan fungsi, kami siap mengawal, terutama di pintu keluar-masuk agar pelaku usaha mudah melakukan ekspor. Ini komitmen kami agar ekspor kian meningkat," ujar Sahat.