Minyak Kepala Sawit Diusulkan Masuk Program Makan Bergizi Gratis

Minyak Kepala Sawit Diusulkan Masuk Program Makan Bergizi Gratis

Ekonomi | inews | Selasa, 19 November 2024 - 06:16
share

JAKARTA, iNews.id – Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) mengusulkan agar minyak kelapa sawit menjadi salah satu bagian dalam program makan siang bergizi gratis milik Presiden Prabowo Subianto. Menurut Direktur Eksekutif GIMNI Sahat Sinaga minyak kelapa sawit memiliki banyak nutrisi yang baik bagi tubuh.

“Nutrisi dalam minyak kelapa sawit itu setara dengan air susu ibu,” ucap Sahat di seminar Menggapai Kedaulatan Pangan, Energi dan Ekonomi Melalui Perkebunan Sawit untuk Menuju Indonesia Emas 2045 yang diselenggarakan oleh RSI di Jakarta, Senin (18/11/2024).

Kandungan nutrisi minyak sawit, kata Sahat, juga sudah diusulkan ke Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono agar masuk mendampingi ikan laut sebagai alternatif daging. 

“Sebagai pendamping susu, produk berbasis sawit bisa dipasangkan dengan ikan atau daging ayam,” tutur dia.

Sahat menjelaskan sawit dapat dikonsumsi oleh semua kalangan karena nutrisi dan vitamin yang terkandung di dalamnya cocok untuk semua orang. Sayang, masih banyak yang tidak paham dengan kandungan hebat nutrisi sawit.

Menurutnya, minyak sawit bebas lemak trans dan memenuhi kebutuhan gizi yang memberikan manfaat untuk kesehatan manusia. Beberapa kandungan nutrisi sawit antara lain beta-karoten, tokoferol, tokotrienol yang merupakan komponen antioksidan Vitamin E.

“Untuk kebutuhan kesehatan, sudah banyak penelitiannya,” ujar dia.

Sahat mengatakan, salah satu kunci kekuatan fisik pemain-pemain sepak bola dari benua Afrika, seperti Ghana dan Afrika Selatan adalah mengkonsumsi sawit. Maka dari itu, nutrisi sawit seharusnya bisa dimanfaatkan untuk mengatasi stunting yang masih terjadi di Indonesia. 

“Kalau kita serius, stunting bisa diatasi dengan nutrisi yang ada di dalam sawit,” katanya. 

Dia mengusulkan konsep 4 sehat 5 sempurna yang awalnya dikenalkan oleh ahli gizi dari Switzerland kepada Indonesia perlu diubah.

“Sawit jadi pendamping susu. Ikan dan ayam jadi pengganti daging,” katanya.

Topik Menarik