Nah! Kim Jong Un Perintahkan Perwira Korut Tingkatkan Kemampuan Perang Hadapi Amerika Cs
SEOUL, iNews.id - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un memerintahkan militer untuk meningkatkan kemampuan tempur guna menghadapi ancaman Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya.
Kim menyampaikan pidato tersebut di hadapan para perwira komandan batalion serta instruktur politik di sebuah konferensi pada Jumat pekan lalu, sebagaimana dilaporkan KCNA, Senin (18/11/2024).
Kim menegaskan angkatan bersenjata Korut harus bisa mengatasi segala bentuk peperangan. Ancaman dari AS dan sekutu-sekutunya, termasuk Korea Selatan, telah membawa ketegangan ke fase terburuk sepanjang sejarah.
Kim bahkan menyebut Semenanjung Korea saat ini menjadi titik panas terburuk di dunia.
"Dia (Kim Jong Un) dengan bersemangat meminta kepada semua peserta untuk mengerahkan segenap upaya guna mencapai peningkatan substansial dan mendasar dalam kemampuan untuk berperang secara nyata," demikian laporan KCNA.
Pernyataan Kim itu dipublikasikan beberapa hari setelah konferensi atau di saat derasnya kecaman internasional atas pengerahan tentara Korut ke Rusia. Belasan ribu pasukan Korut disebut telah dikirim ke Rusia untuk membantu berperang melawan Ukraina.
Korut dan Rusia juga telah mencapai babak baru dalam kerja sama militer. Pekan lalu Korut meratifikasi perjanjian militer dengan Rusia yang diteken pada Juni lalu. Di antara poin kesepakatan adalah salah satu negara akan memberikan bantuan militer jika yang lainnya dalam kondisi perang.
AS, Korsel, dan Ukraina menyebut Korut mengirim lebih dari 10.000 pasukan ke Rusia untuk membantu perang melawan Ukraina. Sebagian tentara dilaporkan sudah terlibat pertempuran di Kursk, dekat perbatasan Ukraina.
Presiden AS Joe Biden, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol, dan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengecam keputusan Korut dan Rusia untuk memperluas perang dan kerja sama militer lainnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim korban di pihak pasukan Korut mulai berjatuhan dalam pertempuran di Kursk, tanpa menyebut angkanya. Dia juga menyebut, pertempuran antara militernya dengan Korut membuka halaman baru dari ketidakstabilan.
Sementara itu AS merespons pengiriman pasukan Korut ke Rusia dengan memberi lampu hijau kepada Ukraina penggunaan senjatanya untuk menyerang wilayah Rusia.
Pemerintahan Biden mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh ATACMS untuk menyerang wilayah Rusia lebih dalam. Ini merupakan pemberian izin pertama dari AS ke Ukraina untuk rudal semacam itu.