Gawat! Panglima Angkatan Bersenjata Polandia Perintahkan Tentara Bersiap Perang Lawan Rusia

Gawat! Panglima Angkatan Bersenjata Polandia Perintahkan Tentara Bersiap Perang Lawan Rusia

Berita Utama | inews | Kamis, 14 November 2024 - 07:10
share

WARSAWA, iNews.id - Panglima Angkatan Bersenjata Polandia Jenderal Wieslaw Kukula memerintahkan pasukannya untuk bersiap menghadapi kemungkinan perang melawan Rusia. Kukula menyebut pentingnya kesiapan, bukan hanya militer tapi juga sipil, untuk menghadapi ancaman nyata dari Rusia.

Dalam wawancara dengan surat kabar Rzeczpospolita, seperti dilaporkan kembali RT, Kukula mengatakan seluruh komponen Polandia harus siap sepenuhnya membela negara.

Dia menegaskan, kemampuan pertahanan yang kuat serta rakyat yang tangguh bisa menggetarkan siapa pun musuh yang dihadapi.

"Ini adalah ancaman nyata," kata Kukula, seraya menegaskan kemungkinan terjadinya konflik dengan Rusia tidak boleh dianggap remeh.

Dia mengatakan Rusia memiliki kekuatan militer besar dengan sumber daya demografi yang kuat, ditambah industri pertahanan yang mampu memasok peralatan perang setiap saat. Namun kemampuan itu tak boleh membuat Polandia ciut.

"Niat Rusia yang disampaikan dengan jelas oleh Presiden Putin dan Menteri Luar Negeri Lavrov mengisyaratkan ambisi militer Kremlin tidak akan berubah sejak akhir 2021," ujarnya.

Dia menjelaskan, Rusia bisa saja menggunakan beberapa skenario yang perpecahan di NATO atau memancing keterlibatan AS dalam konflik sehingga dijadikan alasan untuk menyerang Polandia.

“Tujuan kita adalah membuat skenario yang paling mungkin terjadi, yaitu kita secara efektif mencegah Rusia melakukan agresi,” ujarnya.

Rusia selalu membantah rencana untuk menyerang NATO. Putin menyebut isu soal rencana Rusia menyerang Eropa Barat sebagai omong kosong. Tujuannya untuk membuat warga khawatir serta meningkatkan anggaran pertahanan di negara-negara Barat. 

"Apa yang mereka katakan mengenai fakta bahwa kami akan menyerang Eropa setelah Ukraina adalah omong kosong belaka. itu semata-mata intimidasi untuk memeras uang rakyat mereka," kata Putin.

Topik Menarik