Pastor Katolik Ditikam saat Pimpin Misa, Polisi Singapura Perketat Penjagaan Gereja

Pastor Katolik Ditikam saat Pimpin Misa, Polisi Singapura Perketat Penjagaan Gereja

Berita Utama | inews | Senin, 11 November 2024 - 04:20
share

SINGAPURA, iNews.id - Kepolisian Singapura meningkatkan patroli dan pengamanan di tempat-tempat ibadah pasca-penikaman pastor pada Sabtu (9/11/2024). Pastor bernama Christopher Lee itu menderita luka setelah ditikam saat memimpin misa malam di Gereja Katolik St Joseph, Bukit Timah.

Pelaku diketahui bernama Basnayake Keith Spencer (37) asal Singapura, seperti dikutip dari The Straits Times. Polisi belum bisa mengungkap motif sebenarnya dari serangan tersebut, meski mengindikasikan tak terkait dengan faktor keagamaan maupun terorisme.

Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) Singapura menyatakan, patroli itu bertujuan memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat, meskipun sejauh ini belum ada bukti yang menunjukkan serangan itu bermotif keagamaan atau terorisme.

Hasil penyelidikan awal mengungkap, pelaku dibekuk dua orang jemaat sehingga serangan lebih lanjut terhadap Lee bisa digagalkan. Para jemaat itu membekuk pelaku kemudian melucuti beberapa pisau yang dibawanya. Sementara itu jemaat lain memberikan pertolongan pertama kepada Lee sebelum petugas medis tiba.

Menurut Kemdagri, polisi tiba di tempat kejadian dalam 10 menit setelah mendapat panggilan darurat hingga kemudian menangkap pelaku.

Basnayake akan dihadirkan ke pengadilan pada Senin (11/11/2024) untuk mendengarkan dakwaan.

Menyusul kejadian tersebut, Gereja Katolik di Singapura akan meninjau kembali protokol keamanan di paroki-parokinya. Meski demikian sulit untuk mengontrol secara ketat karena gereja adalah ruang publik.

Namun Uskup Agung Singapura William Goh mengingatkan, tindakan berlebihan dalam pengamanan bisa membuat jemaat enggan pergi ke gereja. Selain itu, reaksi berlebihan sama saja menunjukkan ketidakkeberanian serta menunjukkan kejahatan sebagai pemenang dengan mengendalikan kehidupan para jemaat dan gereja.

Gereja Katolik, lanjut dia, sebenarnya telah mengantisipasi kejadian-kejadian seperti itu. Pada 2016, gereja membentuk Dewan Operasi Tanggap Darurat Keuskupan Agung untuk mengoordinasikan dan meningkatkan keamanan di paroki-paroki.

Meski demikian, lanjut dia, setiap jemaat harus tetap waspada dan memberi tahu petugas jika melihat sesuatu yang mencurigakan.

Kondisi Pastor Lee

Kardinal Goh mengunggah video memperlihatkan dia bersama Pastor Lee sedang dalam perawatan di rumah sakit.

“Dampaknya bisa lebih buruk, tetapi dalam kasus ini, nyawa dan organ-organ pentingnya terlindungi,” kata Goh. 

Dia menambahkan, serangan yang dialami Lee merupakan peringatan bagi semua, bukan hanya Gereja Katolik, tapi organisasi keagamaan lain.

Goh mengajak serta mengingatkan para jemaat serta pihak lain agar lebih waspada dalam melacak aktivitas yang mencurigakan di tempat ibadah masing-masing.

Topik Menarik