Membanggakan! The Resonanz Music Studio Pimpinan Avip Priatna Harumkan Nama Indonesia di Mata Dunia
JAKARTA, iNews.id - The Resonanz Music Studio sukses membawa nama Indonesia harum di panggung Internasional melalui serangkaian pencapaian yang diraih grup-grup musik binaan di bawah pimpinan Maestro Avip Priatna.
Binaan The Resonanz Music Studio antara lain Jakarta Concert Orchestra (JCO), Batavia Madrigal Singers (BMS), dan The Resonanz Children's Choir (TRCC).
Pencapaian membanggakan itu ditorehkan JCO dan BMS yang sukses mencatat sejarah dalam rangkaian tur konser di Eropa. Tur tersebut digelar pada 22, 24, 26, dan 28 Oktober 2024.
Seperti apa perjalanan kesuksesan The Resonanz Music Studio?
TRCC
TRCC meraih juara pertama kategori Children's Choir dan satu-satunya paduan suara anak dari Indonesia yang ikut berkompetisi di 55th Tolosa Choral Contest di Leidor Theatre, Kota Tolosa, Spanyol pada Sabtu, 2 November 2024.
Dalam kompetisi 55th Tolosa Choral Contest 2024, TRCC diwakili oleh 40 anak berusia 10-17 tahun. TRCC membawakan lagu wajib 'Hegan' karya Javier Busto.
Army Nutrition Luncurkan Susu Protein, Komitmen Edukasi dan Akses Nutrisi untuk Semua Kalangan
Selain itu, ada tiga lagu pilihan, yaitu 'Ama Begira Zazu' yang merupakan lagu rakyat Basque yang diaransemen Vatara A. Silalahi; '137 Hip-Street' diaransemen oleh komposer Indonesia Fero Aldiansya Stefabus; dan 'Der Frühlingswind' karya komposer Jepang Toyotaka Tsuchida.
Penampilan TRCC dinilai para juri-juri terkemuka seperti Josu Elberdin Badiola, Nicole Corti, Miguel Ángel García Cañamero, Gary Graden, María Guinand, Oleksii Shamrytskyi, serta Dario Tabbia.
Dengan kriteria penilaian meliputi teknik vokal, pengucapan, interpretasi, hingga ekspresi artistik, TRCC berhasil memukau juri. Tak hanya itu, TRCC menjadi satu-satunya paduan suara Indonesia yang tampil di kategori anak, di antara lima kelompok terbaik lainnya dari Latvia, Lithuania, China, Afrika Selatan, dan Korea Selatan.
Hal itu menjadikan kemenangan ini prestasi luar biasa bagi Indonesia di panggung dunia.
Konduktor sekaligus direktur musik The Resonanz Music Studio, Maestro Avip Priatna, Mag. Art., mengungkapkan alasan di balik pemilihan lagu-lagu tersebut.
"Lagu ’Hegan’ merupakan lagu wajib dibawakan. Lalu kami memilih lagu ’Ama Begira Zazu’ karena lagu ini mampu secara efektif menonjolkan karakter TRCC. Dengan mood yang ceria dan penuh warna, lagu Ama Begira Zazu menciptakan pengalaman yang menyenangkan dan interaktif, sangat berbeda dengan Hegan yang memiliki karakteristik lebih serius," kata Avip.
"Kami sangat bersyukur atas kemenangan ini, sebagai satu-satunya paduan suara anak dari Indonesia yang tampil dan berprestasi di kompetisi ini," tambahnya.
Menurut Avip, prestasi ini adalah bukti dedikasi dan kerja keras semua pihak yang terlibat mulai dari para penyanyi muda, pelatih, serta dukungan dari keluarga.
"Kami berharap TRCC bisa terus membawa kebanggaan bagi bangsa di panggung dunia," ujar Avip.
JCO dan BMS
Pencapaian JCO dan BMS - pemenang European Grand Prix for Choral Singing 2022, adalah sukses mencatat sejarah dengan meraih standing ovation di setiap kota dalam rangkaian tur konser persahabatan Eropa perdananya bertajuk 'Symphonie der Freundschaft' di Wina dan Salzburg pada 22 dan 23 Oktober 2024, serta 'Armonie Indonesiane' di Como dan Roma pada 26 dan 28 Oktober 2024.
Membawakan aransemen klasik lagu-lagu Indonesia, konser ini memukau penonton di panggung-panggung bergengsi kedua negara tersebut, menampilkan interpretasi yang kaya dan autentik dalam bahasa musik klasik yang akrab bagi mereka namun diwarnai dengan sentuhan budaya Indonesia.
Tur konser persahabatan ini dimulai pada 22 Oktober 2024 di Großer Saal Musikverein, Wina, salah satu gedung konser klasik paling bergengsi dan memiliki akustik terbaik di dunia.
Lalu berlanjut ke Stiftung Mozarteum di Salzburg pada 23 Oktober. Diiringi oleh 49 musisi JCO di antaranya solois Giovani Biga (biola), Nino Ario Wijaya (klarinet), Metta F. Ariono, Marini Widyastari (flute), serta Jonathan Kuo (piano), konser ini menampilkan 45 penyanyi BMS termasuk diantaranya Farman Purnama (tenor) dan Fiona Luisa (sopran).
Repertoar khas seperti 'Strauss di Maluku' ini merupakan aransemen unik yang memadukan 'Radetzky March' karya Johann Strauss I dengan lagu tradisional Indonesia 'Rasa Sayange', turut dibawakan dan memukau penonton.
Kehadiran pemain biola muda Austria, Julian Walder, dan fluist Gerhard Mair sebagai solois tamu semakin memperkaya penampilan ini. Musikolog Austria Stephan Höllwerth juga mengungkapkan pujian tulus dan penghormatan yang mendalam.
"Saya benar-benar terpukau dengan penampilan Jakarta Concert Orchestra dan Batavia Madrigal Singers. Harmonisasi suara dari JCO & BMS ini melampaui banyak penampilan festival yang pernah saya saksikan," kata Stephan.
Dia melanjutkan, "Sungguh mengesankan dan membanggakan melihat keindahan musik Indonesia dibawakan dengan kualitas dan dedikasi yang tinggi seperti ini."
Di Italia, tur konser persahabatannya ini dilanjutkan dengan penampilan pertama di Teatro Sociale, Como, pada 26 Oktober 2024, dan Auditorium Conciliazione, Roma, pada 28 Oktober 2024. Sama seperti di Austria, konser ini menampilkan aransemen klasik lagu-lagu Indonesia, seperti 'Overture Fatahillah' dan 'Indonesia Jiwaku'.
Lebih lanjut, pesepak bola sekaligus pelatih kepala COMO 1907 asal Spanyol, Cesc Fàbregas, yang turut hadir dalam konser di Como, menyampaikan kekaguman dan apresiasinya yang mendalam.
"Penampilan JCO & BMS di konser Armonie Indonesiane di COMO benar-benar luar biasa, kami semua tergerak untuk berdiri dan memberi penghormatan berkali-kali," ungkap Cesc.
"Melihat keindahan budaya Indonesia khususnya musik di panggung ini sangat menginspirasi, dan dedikasi yang kalian tunjukkan sungguh terasa dalam setiap nada. Saya pribadi, mengucapkan selamat untuk pencapaian hebat ini," tambahnya.
Di sela-sela konser persahabatan, pada 28 Oktober 2024 pagi hari, sebelum konser terakhir di Roma, Jakarta Concert Orchestra dan Batavia Madrigal Singers menghadiri audiensi khusus di Istana Kenegaraan Vatikan dan dalam kesempatan ini, BMS di bawah arahan Maestro Avip Priatna membawakan lagu tradisional Maluku 'Hela Rotan' yang diaransemen dari Ken Steven dan 'The Lord Bless You and Keep You' karya John Rutter di hadapan Paus Fransiskus.
Maestro Avip Priatna menyampaikan rasa syukur atas serangkaian pencapaian yang diraih.
"Bulan Oktober dan November 2024 ini adalah momen istimewa bagi kami di The Resonanz Music Studio. Kemenangan TRCC di Tolosa dan sambutan luar biasa pada tur JCO dan BMS di Eropa adalah bukti bahwa musik Indonesia memiliki tempat di panggung dunia," kata Avip.
"Melalui karya musik klasik Indonesia yang kami bawakan, kami berharap dapat terus menginspirasi dan memperkuat hubungan budaya antarbangsa," sambungnya.
Menurut Avip, musik, dalam segala keindahannya, adalah bahasa universal yang menyatukan semua, menghapus perbedaan, dan membangun jembatan persahabatan di antara manusia.
Prestasi The Resonanz Music Studio ini menegaskan bahwa Indonesia memiliki talenta dan karya musik yang mampu bersaing di kancah internasional.
Dari paduan suara anak hingga orkestra profesional, The Resonanz Music Studio terus berkomitmen membawa musik Indonesia ke panggung dunia, memperkenalkan keindahan budaya Indonesia kepada audiens global dan menciptakan diplomasi budaya yang kuat.