Komdigi Prediksi Pendapatan Penyiaran Nasional Capai Rp109,6 Triliun di 2027

Komdigi Prediksi Pendapatan Penyiaran Nasional Capai Rp109,6 Triliun di 2027

Terkini | inews | Rabu, 6 November 2024 - 22:20
share

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) berupaya memperkuat transformasi penyiaran digital. Indikator yang ingin dicapai adalah pendapatan penyiaran nasional mencapai Rp109,6 triliun pada 2027. 

Wakil Menteri Komdigi Nezar Patria menerangkan, pendapatan penyiaran nasional diproyeksikan tumbuh dari Rp90,9 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp109,6 triliun pada tahun 2027, berdasarkan data Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) 2023.

Hal ini tentu menjadi sebuah harapan bagi Komdigi sesuai dengan program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, terkait pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8 persen.

"Sejalan dengan program yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo, kami harus bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen," ujar Nezar Patria di seminar Digitalisasi Penyiaran Tahun 2025-2029: Tren Bermedia Penyiaran, Teknologi, Bisnis, dan Respon Kebijakan yang digelar di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2024).

"Kami harapkan dari sektor penyiaran, industri yang bertumbuh di ekosistem penyiaran ini bisa menopang pertumbuhan tersebut," tambahnya. 

Nezar Patria optimistis kalau pertumbuhan ini tidak hanya akan mendorong sektor penyiaran, tetapi juga memperluas pasar media dan hiburan di Indonesia.

Nezar Patria juga menjelaskan Komdigi akan melakukan sejumlah cara seperti meningkatkan kemampuan talenta digital, membuka ruang investasi dan inovasi di sektor digital, demi mencapai target. 

"Termasuk juga dengan meningkatkan kemampuan digital talent, lalu membuka ruang investasi dan inovasi di dunia bisnis digital," ungkap Nezar Patria.

Selain itu, kata Nezar, ada pembinaan yang lebih intensif kepada startup-startup yang masuk ke dalam industri digital, pun membuka ruang para investor untuk bisa terlibat lebih intens dan lebih dalam industri digital.

Nezar berharap dengan perhatian khusus yang diberikan Presiden Prabowo Subianto, dapat menjadi amunisi bagi pihaknya untuk mengembangkan industri digital.

"Dan kami harapkan pengembangan industri digital ini bisa berfokus kepada transfer of knowledge dan peningkatan skill serta inovasi," ujar Nezar Patria.

Nezar Patria juga memastikan bahwa industri penyiaran di Indonesia tetap menarik bagi para investor. Apalagi sejak diterapkannya kebijakan Analog Switch Off (ASO) yang membawa Indonesia ke era penyiaran digital. 

Nantinya pertumbuhan digital ini akan didukung oleh berbagai teknologi baru yang akan masuk ke industri penyiaran, seperti teknologi Integrated Broadband Broadcast (IBB) dan 5G Broadcast.

Topik Menarik