4 Bandara Ditutup Imbas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Penyaluran Bantuan Terkendala

4 Bandara Ditutup Imbas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Penyaluran Bantuan Terkendala

Terkini | inews | Selasa, 5 November 2024 - 13:19
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyebut bantuan logistik untuk korban erupsi Gunung Lewatobi Laki Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih mengalami kendala. Hal ini karena ada empat bandara ditutup terimbas erupsi tersebut.  

Pratikno memastikan, pemerintah terus melakukan reaksi cepat untuk penanganan korban bencana. Bahkan saat ini Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto sudah menuju lokasi bencana.

"Memang akses ke sana semakin sulit sekarang ini," ujar Pratikno, Selasa (5/11/2024).

Pratikno menyebut saat ini ada empat bandara ditutup sehingga bantuan logistik belum bisa dioperasionalkan.

"Akses ke sana harus melalui jalan laut dan darat. Tentu saja kita terus berusaha untuk mengaktifkan jalur-jalur logistik ini agar tidak semakin mempersulit masyarakat," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur menetapkan status tanggap darurat usai bencana letusan Gunung Lewotobi Laki-laki, Minggu (3/11/2024) tengah malam. Status ini berlaku hingga akhir 2024.

"Pemerintah Kabupaten Flores Timur menetapkan status tanggap darurat sampai 31 Desember. SK dalam proses," ujar Kabid KL Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur Avi Halan, Senin (4/11/2024).

Menurutnya, sejauh ini BPBD Flores Timur telah mendirikan tiga titik lokasi pengungsian. Penyebarannya di Desa Konga, Desa Lewolaga dan Desa Tietena.

"BPBD Kabupaten Flores Timur juga sudah menyiapkan mobil dapur umum dan menyalurkan mineral, kasur lipat dan selimut serta peralaatan P3K," katanya.

Dalam catatan BPBD Flores Timur, saat ini terdapat 10 orang meninggal dunia akibat bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Sementara warga terdampak mencapai 10.295 jiwa.

Diketahui Gunung Lewotobi meletus pada Minggu (3/11) pukul 23.57 WITA. Seismograf merekam erupsi dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi 1.450 detik saat terjadi letusan. 

Topik Menarik