Cagub Sulteng Ahmad Ali Akan Berdayakan Warga Miskin MelaIui UMKM untuk Atasi Stunting
PALU, iNews.id - Calon Gubernur (Cagub) Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 1, Ahmad HM Ali menyoroti persoalan stunting atau gagal tumbuh kembang anak. Penanganan stunting dinilai perlu dilakukan dari akarnya.
Salah satu penyebab stunting, kata dia karena rumah tangga yang miskin. Kondisi ekonomi sulit ini, dinilai sanga berpengaruh terhadap kurangnya pemenuhan gizi terhadap anak.
“Karena keluarga miskin tidak mampu memperoleh asupan gizi yang tepat,” ujar Ahmad di Palu, Senin (4/11/2024).
Dalam penanganan jangka panjang stunting di Sulteng, dia bersama Calon Wakil Gunermur (Cawagub) Abdul Karim Al Jufri akan memberdayakan warga miskin lewat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Ekonomi warga kita perbaiki dulu. Ketika ekonomi tercukupi, secara bertatap stunting itu hilang di Sulteng,” ucapnya.
Menurutnya, pencegahan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan sektor swasta dan masyarakat secara luas.
“Tentu pemerintah di depan dalam penanganan. Namun, kita semua juga dapat berkontribusi dalam upaya bersama mencegah stunting pada anak,” katanya.
Dia menuturkan, stunting merupakan kondisi yang terjadi akibat kekurangan gizi kronis dan sering mengalami infeksi. Kondisi ini ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik anak yang tidak mencapai standar.
Dampaknya sangat signifikan terhadap tumbuh kembang anak, termasuk peningkatan risiko penyakit, gangguan kecerdasan serta fungsi tubuh yang tidak optimal.
Dia menjelaskan, di Indonesia, statistik menunjukkan bahwa satu dari empat anak mengalami stunting, dengan jumlah anak yang terkena stunting mencapai sekitar 5 juta.
Saat ini, stunting tetap menjadi salah satu permasalahan utama upaya pembangunan sumber daya manusia khususnya dalam mempersiapkan generasi penerus yang berkualitas sesuai dengan visi Indonesia Emas dalam rencana pembangunan jangka panjang nasional 2025-2045.
Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan prevelensi stunting Sulteng sebesar 27,2 atau turun 1 dibanding prevelensi tahun 2022 sebesar 28,2 .