Mengapa Banjir di Valencia Spanyol Begitu Dahsyat, Tewaskan Ratusan Orang?
MADRID, iNews.id - Spanyol dilanda banjir terparah sejak 50 tahun terakhir, merenggut 207 nyawa hingga Sabtu (2/11/2024). Valencia merupakan wilayah terparah yang disapu banjir pada Selasa (29/10/2024). Hampir semua korban berasal dari wilayah di pesisir Laut Mediterania tersebut.
Para pakar mengungkap alasan banyaknya korban jiwa dalam banjir kali ini. Selain tak adanya peringatan dini dari pemerintah pusat, juga banjir dahsyat yang disebut saksi bagaikan gelombang tsunami terjadi saat masih banyak warga yang beraktivitas.
Banyak korban tewas ditemukan masih di dalam mobil yang bertumpuk-tumpuk di jalanan. Pemandangan paling mengerikan, mobil bertumpukan di mulut terowongan atau underpass setelah dibawa banjir.
Banjir menerjang saat banyak warga kembali ke rumah dari kantor.
Badan pertahanan sipil lokal mengeluarkan peringatan darurat melalui telepon genggam warga di dan sekitar Kota Valencia setelah pukul 20.00 waktu setempat. Saat peringatan itu keluar, air naik dengan cepat di banyak wilayah.
Rekaman video menunjukkan gelombang pertama banjir melanda Kota Paiporta, menerjang mobil yang sedang lalu-lalang.
Sebenarnya curah hujan di kota itu masih di bawah daerah lain, seperti Utiel dan Chiva. Namun kondisi geografis Paiporta, dengan jurang yang membelah bagian tengahnya, membuat dampak banjir menjadi sangat dahsyat.
Wali Kota Paiporta Maribel Albalat mengatakan, daerahnya tidak siap dalam hal perencanaan banjir sebesar itu. Selain itu Albalat menegaskan tak pernah terpikir akan dilanda bencana sedahsyat itu, padahal kotanya sangat jarang diterjang banjir.
“Di Paiporta, kami tidak sering dilanda banjir dan orang-orang tidak takut,” ujarnya, dikutip dari BBC, Sabtu (2/11/2024).
Dalam satu kasus, banjir merendam lantai dasar apartemen, sementara penghuninya tak sempat menyelamatkan diri. Enam penghuni panti jompo yang berada di dasar apartemen meninggal saat banjir menggenangi lantai dasar.
Selain itu banyak korban ditemukan terperangkap di garasi.
“Saat hujan, banyak orang biasanya pergi ke garasi untuk mengeluarkan mobil karena khawatir banjir,” kata Albalat.
Petugas menemukan tujuh mayat di garasi apartemen lingkungan La Torre, pinggiran Valencia.
Seorang saksi mata mengatakan dia melihat pengemudi keluar dari mobilnya kemudian mengikatkan dirinya ke tiang istrik agar tidak hanyut. Tidak diketahui apakah dia selamat.
Wali Kota Chiva, Amparo Fort, pada Kamis lalu mengatakan, di wilayahnya ada ratusan mobil terbalik. Sebagian kendaraan itu masih ada sopir dan penumpang di dalamanya yang tak sempat menyelamatkan diri.
Faktor-faktor lain yang menyebabkan banjir dahsyat dan jatuhnya banyak korban adalah kurangnya curah hujan sepanjang sisa tahun ini. Hal itu menyebabkan tanah di banyak wilayah Spanyol timur dan selatan tidak bisa menyerap air secara efisien.
Peneliti Socio-Economic Observatory of Floods and Droughts (Obsis), Pablo Aznar, memperingatkan sebagian besar wilayah terdampak banjir mengalami pembangunan yang pesat sehingga area serapan air berkruang.
Banyak wilayah tertutup material yang kedap air, sepeti beton yang meningkatkan risiko atau bahaya banjir.
Iklim yang semakin panas juga kemungkinan berkontribusi terhadap parahnya banjir di Spanyol.
Dalam laporan awal, World Weather Attribution (WWA), kelompok ilmuwan internasional yang menyelidiki peran pemanasan global dalam cuaca ekstrem, mengungkap curah hujan yang melanda Spanyol 12 persen lebih deras karena perubahan iklim, mengakibatkan risiko gangguan cuaca baik menjadi dua kali lebih.