Lockdown SMPN 8 Tangsel Berakhir 4 November, Murid Batuk-Pilek Dilarang Masuk

Lockdown SMPN 8 Tangsel Berakhir 4 November, Murid Batuk-Pilek Dilarang Masuk

Terkini | inews | Jum'at, 1 November 2024 - 11:36
share

TANGERANG SELATAN, iNews.id - SMPN 8 Tangerang Selatan (Tangsel) masih memberlakukan lockdown imbas penyebaran cacar air dan gondongan atau pembengkakan kelenjar parotis yang disebabkan infeksi virus paramyxovirus, Jumat (1/11/2024). Para murid menjalani kegiatan belajar mengajar secara daring.

Sejatinya, lockdown di SMPN 8 Tangsel berakhir 31 Oktober 2024 kemarin. Namun, lockdown diperpanjang hingga 4 November 2024 mempertimbangkan saran dari puskesmas setempat.

"Diperpanjang (lockdown) sampai Senin. PTM (Pembelajaran Tatap Muka) dimulai hari selasa," kata Kepala SMPN 8 Tangsel, Muslih, Jumat (1/11/2024).

Berdasar penelusuran, kata dia, tidak ada lagi kasus baru penyebaran cacar air dan gondongan terhadap para siswa. Hanya terdapat sejumlah siswa yang masih dalam fase penyembuhan.

"Rabu-Kamis kemarin tidak ada penambahan. Masih ada yang sakit tetapi sudah masa penyembuhan, ada 13 siswa," ungkapnya.

Meski pembelajaran di sekolah dimulai pada Selasa (5/11/2024), kata Muslih, pihaknya tetap melarang para murid yang mengalami batuk-pilek, demam, serta lainnya datang ke sekolah.

"Yang sakit wajib di rumah. Kalau ada yang sakit selain yang 13 (fase penyembuhan) itu juga wajib di rumah, misal batuk pilek demam dan lain-lain," jelasnya.

Diketahui, ratusan siswa SMP Negeri 8, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) terpapar cacar air dan gondongan. Sekolah menghentikan sementara kegiatan di kelas dan mengganti dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring.

"PJJ dimulai dari tanggal 17 Oktober sampai 31 Oktober," kata Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel, Dedi.

Cacar air yang menimpa siswa SMPN 8 itu mulai dilaporkan pada 11 Oktober 2024. Jumlah yang terpapar pun terus bertambah tiap minggu dengan sebaran hampir merata baik kelas 7, 8 dan kelas 9.

"Pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan melalui Puskesmas setempat untuk penanganannya," paparnya.

Topik Menarik