Dukung Israel, Republik Ceko Pindahkan Kedubes dari Tel Aviv ke Yerusalem
MOSKOW, iNews.id - Republik Ceko mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) segera memindahkan kedutaan besarnya (kedubes) di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Keputusan yang melanggar hukum internasional itu diambil karena kedekatan Ceko dengan Israel.
Israel tak boleh menentukan Yerusalem sebagai ibu kota negaranya secara sepihak, melainkan harus melalui pembicaraan damai dengan Palestina.
Perdana Menteri Ceko Petr Fiala mengatakan kepada anggota majelis rendah parlemen pada Kamis kemarin, pemindahan kedubes akan segera terlaksana. Komentar itu disampaikannya menanggapi pertanyaan dari seorang politikus oposisi.
Fiala menjawab, secara pribadi mendukung pemindahan kedubes dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Sebelumnya, mantan Presiden Ceko Milos Zeman juga menganjurkan pemindahan kedubesnya di Israel ke Yerusalem. Di masa kekuasannya, pemerintah membuka Gedung Ceko di Yerusalem yang fungsinya sebagai tempat pertemuan pejabat kedua negara. Namun gedung itu belum difungsikan sebagai kantor misi diplomatik.
"Saya termasuk orang yang percaya bahwa kita harus mengambil langkah seperti itu. Memindahkan kedutaan itu tidak terlalu sulit, (tapi) bukan juga hal sederhana dari sudut pandang politik," kata Fiala, seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (1/11/2024).
Sejauh ini beberapa negara telah memindahkan kedubes di Yerusalem, yakni Amerika Serikat, Kosovo, Honduras, Guatemala, dan Papua Nugini.
AS, di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017. Pengakuan itu mendapat kecaman internasional karena melanggar hukum atas status Yerusalem. Sejak itu Palestina tak memercayai AS sebagai mediator pembicaraan damai dengan Israel lagi karena telah memihak ke negara Yahudi itu.
Lima bulan setelah pengakuan itu, AS memindahkan kedubesnya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Peresmiannya dilakukan langsung oleh menantu Trump.