PSSI Jamin Garuda ID dan Face Recognition Lancar saat Timnas Indonesia Vs Jepang dan Arab Saudi di SUGBK

PSSI Jamin Garuda ID dan Face Recognition Lancar saat Timnas Indonesia Vs Jepang dan Arab Saudi di SUGBK

Olahraga | inews | Jum'at, 1 November 2024 - 09:45
share

JAKARTA, iNews.id – PSSI memastikan penggunaan sistem Garuda ID dan pemindai wajah (face recognition) berjalan lancar saat Timnas Indonesia akan menjamu Jepang dan Arab Saudi. 

Dua laga dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia itu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 15 dan 19 November 2024. Di laga tersebut, PSSI akan mulai menggunakan sistem baru. 

Ya, PSSI meluncurkan sistem baru bagi para penonton yang akan mendukung Timnas Indonesia secara langsung di stadion. Sistem tersebut ialah semua penonton yang akan membeli tiket diwajibkan untuk mendaftar memiliki akun Garuda ID terlebih dahulu.

Selain itu, nantinya di setiap pintu masuk ke stadion juga akan disediakan alat pemindai wajah untuk para pemegang tiket. Salah satu alasan itu diterapkan ialah guna menghindari para calo yang menjual tiket Timnas Indonesia dengan harga yang sangat tinggi.

"Belajar dari pengalaman lalu di mana jebol hampir 10 ribu orang, di sini kami sudah mulai pakai Event Organizer (EO) yang memang berpengalaman di bidang management crowd," jelas anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, Rabu (30/10/2024).

"Sampai hari ini (yang mendaftar Garuda ID) sudah mencapai 120 ribu. Memang yang terverifikasi baru 85 ribuan, tetapi kami kejar target yang sudah terverifikasi dan punya Garuda ID tanggal 1 November itu ada 100 ribu orang," tambahnya.

Sistem lain yang akan digunakan pada saat Timnas Indonesia menjamu Jepang dan Arab Saudi di SUGBK 15 dan 19 November 2024 mendatang ialah alat pemindai wajah. Para pemegang tiket nantinya akan dilakukan pengecekan dengan alat untuk membuktikan jika memang tiket yang dipegang olehnya itu memang miliknya.

"Kami juga membuka ada sekitar 70 gate yang mana itu nanti untuk face recognition-nya tidak pakai internet, tetapi pakai handphone yang memang servernya lokal," kata Arya.

Penggunaan handphone itu diharapkan bisa mempercepat proses pemindaian wajah. Arya memperkirakan satu orang hanya memerlukan proses selama 5-10 detik di tiap gate-nya sebelum akhirnya masuk ke dalam stadion.

"Kami juga meminta kepada suporter tolong nanti datang lebih cepat. Ini pertama kali ada, kan. Kalau ini terjadi maka kita termasuk negara yang pertama kali melakukan ini di Asia," kata Arya.

Topik Menarik