Takut Dibunuh Iran, Trump Minta Disediakan Pesawat Militer Selama Kampanye Pilpres AS

Takut Dibunuh Iran, Trump Minta Disediakan Pesawat Militer Selama Kampanye Pilpres AS

Terkini | inews | Sabtu, 12 Oktober 2024 - 22:13
share

WASHINGTON, iNews.id - Capres AS dari Partai Republik Donald Trump mengajukan permintaan untuk menggunakan pesawat dan kendaraan militer. Penyebabnya Trump merasa keamanannya terancam terkait potensi pembunuhan dari Iran.

Surat kabar The Washington Post melaporkan, tim kampanye Trump telah mengajukan izin untuk penggunaan pesawat dan kendaraan militer selama melakukan perjalanan ke berbagai wilayah pada pekan-pekan terakhir menjelang Pilpres AS 2024.

Selain itu, tim kampanye juga mendesak otoritas untuk memperluas larangan terbang di atas tempat tinggal Trump serta di lokasi kampanye. Belum cukup, tim juga meminta pemasangan kaca balistik di podium tempat Trump berpidato.

Permintaan tersebut disampaikan setelah penasihat kampanye Trump mendapat pengarahan dari pemerintahan Joe Biden bahwa Iran masih berusaha membunuh presiden ke-45 AS itu.

Sementara itu manajer kampanye Trump Susie Wiles mengirim email kepada bos Dinas Rahasia, Ronald L Rowe Jr, untuk menyampaikan ketidakpuasannya atas pelayanan pasukan pengawal kepresidenan itu.

Kampanye Trump baru-baru ini harus dibatalkan di menit-menit terakhir karena Dinas Rahasia kekurangan personel untuk mengawalnya. Dinas Rahasia diguncang oleh banyaknya personel yang mengundurkan diri menjelang pemungutan suara Pilpres AS 2024 pada 5 Nobember.

Sementara itu Biden mengatakan telah memerintahkan Departemen Pertahanan (Pentagon) untuk menyediakan semua yang dibutuhkan Trump demi keamanannya.

"Jika itu sesuai dengan syarat, tidak apa-apa. Namun jika tidak, dia tidak boleh mendapatkannya," kata Biden, singkat.

Trump baru-baru ini menjadi sasaran dua percobaan pembunuhan, namun semua dilakukan oleh warga AS, tidak ada hubungannya dengan Iran. Percobaan pertama berlangsung di Butler, Pennsylvania, pada Juli lalu. Peluru menyerempet kuping kanan hingga dia mengalami luka ringan. 

Satu upaya pembunuhan lainnya terjadi pada 15 September di klub golf Trump di West Palm Beach, Florida. Trump tak mengalami luka apa pun, sementara pelaku melarikan diri sebelum ditangkap.

Topik Menarik