Pasukan Israel Serang Prajurit TNI Personel UNIFIL di Lebanon, Dunia Mengecam

Pasukan Israel Serang Prajurit TNI Personel UNIFIL di Lebanon, Dunia Mengecam

Terkini | inews | Jum'at, 11 Oktober 2024 - 08:08
share

WASHINGTON, iNews.id - Negara-negara di dunia mengecam keras serangan pasukan Israel terhadap markas pasukan penjaga perdamaian PBB UNIFIL di Lebanon Selatan. Serangan pada Kamis (10/10/2024) terhadap markas kontingen pasukan penjaga perdamaian PBB dari Indonesia itu dikecam keras berbagai negara.

Amerika Serikat (AS) sangat prihatin dengan serangan berulang Israel terhadap pasukan UNIFIL setelah dua prajurit TNI terluka.

Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan, Gedung Putih langsung menelepon pemerintah Israel seraya untuk meminta penjelasan lebih rinci.

"Kami memahami Israel sedang melakukan operasi terarah di dekat Garis Biru untuk menghancurkan infrastruktur Hizbullah yang bisa digunakan untuk mengancam warga Israel. Saat melakukan operasi, sangat penting bagi mereka untuk tidak mengancam keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian PBB," kata jubir tersebut, dikutip dari Anadolu, Jumat (11/10/2024).

Turki juga mengutuk serangan Israel yang menargetkan personel UNIFIL.

"Serangan Israel terhadap pasukan PBB, setelah pembantaian warga sipil di Gaza, Tepi Barat, dan Lebanon, merupakan manifestasi dari persepsi bahwa kejahatan mereka tidak akan dihukum. Masyarakat internasional berkewajiban untuk memastikan Israel mematuhi hukum internasional," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Turki.

Serangan Israel terhadap UNIFIL Kejahatan Perang 

Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto bahkan mengatakan, serangan pasukan Israel terhadap posisi UNIFIL di Lebanon bisa dianggap sebagai kejahatan perang dan tidak ada pembenaran untuk tindakan itu.

"Tindakan permusuhan yang dilakukan dan diulangi oleh pasukan Israel bisa merupakan kejahatan perang," kata Crosetto.

Crosetto juga telah memanggil duta besar Israel untuk Italia untuk meminta penjelasan atas serangan itu.

"Ini adalah pelanggaran yang sangat serius terhadap norma-norma hukum internasional, yang tidak dibenarkan oleh alasan militer apa pun," kata Crosetto.

Kemlu Kanada ikut mengecam keras serangan berulang tentara Israel terhadap pasukan UNIFIL. Bahkan serangan terus dilakukan setelah pasukan Zionis menyerang markas kontingen Indonesia yang melukai dua prajurit TNI.

"Penembakan IDF terhadap pasukan penjaga perdamaian UNIFIL dan first responder di Lebanon mengkhawatirkan dan tidak bisa diterima," bunyi pernyataan Kemlu Kanada.

Kanada menegaskan kembali dukungan penuh terhadap UNIFIL serta peran pentingnya dalam berkontribusi pada penyelesaian diplomatik yang sejalan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.

UNIFIL sebelumnya menyatakan, markas besar di Kota Naqoura, Lebanon selatan, serta dua lokasi lain diserang pasukan Israel.

Israel Bombardir Markas UNIFIL

Tank Merkava Israel menembaki menara observasi di markas kontingen pasukan penjaga perdamaian asal Indonesia menyebabkan prajurit TNI yang tengah berjaga jatuh.

Pasukan Israel juga menembaki posisi UNIFIL lain di Labbouneh, mengenai pintu bunker tempat pasukan penjaga perdamaian berlindung, merusak kendaraan, dan sistem komunikasi. 

Sebuah drone juga terlihat terbang di dalam markas UNIFIL.

Sehari sebelumnya, pasukan Israel dengan sengaja menembak kamera yang memantau perimeter fasilitas hingga merusaknya. 

Posisi UNIFIL lainnya di Ras Naqoura juga sengaja ditembaki pada hari yang sama.

"Kami mengingatkan kepada IDF dan semua aktor, mengenai kewajiban mereka untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel dan properti PBB serta menghormati keutuhan bangunan PBB setiap saat," bunyi pernyataan UNIFIL. 

"Setiap serangan yang disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan resolusi Dewan Keamanan 1701."

Topik Menarik