AB+: Cerita Pekerja Migran di Kamboja, Fasilitas Mewah hingga Gaji Tinggi

AB+: Cerita Pekerja Migran di Kamboja, Fasilitas Mewah hingga Gaji Tinggi

Berita Utama | inews | Senin, 7 Oktober 2024 - 01:30
share

JAKARTA, iNews.id - AB+ bersama Abraham Silaban secara eksklusif membahas pekerja migran di Kamboja. Abraham berbincang dengan beberapa pekerja migran dari Indonesia di sana.

Seperti diketahui, banyak laporan tindak pidana perdagangan orang (TTPO) di berbebagai negara termasuk Kamboja.

Banyak para pekerja Indonesia yang mengalami penipuan terkait kontrak kerja atau gaji yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal.

Namun, Abraham Silaban bertemu dengan beberapa pekerja migran dengan usia beragam dari muda hingga tua. Sebagian besar baru bekerja selama tiga bulan.

Salah satunya Sadikin yang berasal dari Purwodadi. Dia menerima gaji hingga Rp12 juta per bulan. Selama ini, dia bekerja di bagian pembangunan.

"Saya di bagian sipil kayak plaster, finishing," ujar Sadikin dalam AB+ di iNews, Senin (7/10/2024).

Sementara itu, Marmo yang sudah berusia 53 tahun juga senang bekerja di sana. Dia tak menepis ada risiko besar bekerja di luar negeri.

"Semua tergantung di atas, selama tiga bulan lancar, upah lancar. Semua lancar," katanya.

Tak hanya pria, pekerja perempuan juga ada di sana. Salah satunya, Natasya yang berasal dari Jakarta.

Dia merupakan lulusan salah satu universitas swasta di Jakarta. Natasya bekerja sebagai engineer.

"Selama ini saya nyaman saja," katanya.

Sebelumnya, KBRI Phnom Penh dari Data Departemen Imigrasi di Kementerian Dalam Negeri Kamboja mendapati jumlah WNI yang menetap di Kamboja jumlahnya jauh lebih banyak dari data diri online KBRI Phnom Penh.

Topik Menarik