Ini Deretan Proyek BUMN yang Tak Selesai Digarap jelang Jokowi Lengser

Ini Deretan Proyek BUMN yang Tak Selesai Digarap jelang Jokowi Lengser

Ekonomi | inews | Rabu, 18 September 2024 - 20:01
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencatat ada empat proyek strategi milik BUMN yang tidak rampung dikerjakan hingga berakhirnya pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober 2024 mendatang. Apa saja?

Menurut Erick Thohir, BUMN telah menyelesaikan 88 proyek strategis. Dari jumlah itu, 84 proyek dipastikan selesai hingga akhir Oktober. Sedangkan,empat proyek lainnya belum dapat difinalisasi.

Adapun, dua proyek strategi yang belum selesai dikerjakan adalah kemitraan strategis atau strategic partnership untuk PT Bank Syariah Indonesia Tbk, (BSI) dan restrukturisasi keuangan perseroan di sektor infrastruktur dan farmasi.

“Dari 88 mestinya 84 selesai, yang belum itu BSI, kan kita mencari strategic partnership, cuma kan BSI sudah gede banget, jadi nggak mudah,” tutur dia saat ditemui di Mandiri Digital Tower, Jakarta Barat, Rabu (18/9/2024).

“Yang lain masih coba lah, restrukturisasi karya, sama farma, karya kan tunggu surat. Tapi suratnya turun pun nggak keburu, farma sudah ada jalan keluar, tinggal tandatangan mungkin selesai itu, masih bisa lah,” katanya.

Dia memastikan, lebih dari 90 persen proyek strategi BUMN dapat direalisasikan hingga Oktober 2024. Janji itu disampaikan di hadapan Jokowi saat peresmian Indonesia Islamic Financial Center (IIFC) di kawasan Medan Merdeka Selatan, Jakarta. 

Per Agustus 2024, Erick melaporkan realisasi proyek strategis perseroan sudah mencapai 81 proyek. Angka ini setara 92 persen dari 88 proyek yang ditargetkan.

Perihal strategic partnership BSI kaitannya dengan divestasi saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) di Bank Syariah Indonesia.

Hingga kini Kementerian BUMN terus membidik mitra strategis agar bisa menjadi investor BSI, menggantikan BBRI dan BBNI. Sebelumnya, Erick telah mempertimbangkan opsi terkait divestasi saham tersebut.

Opsi yang dimaksud berupa mencari mitra strategis atau menghubungkan dengan tabungan emas milik PT Pegadaian (Persero). Namun, soal sinergi BSI dengan Pegadaian belum ada pembahasan lebih lanjut.

Sementara, restrukturisasi BUMN karya dan farmasi perihal penyehatan keuangan dan utang. Pasalnya, perusahaan masih mencatat utang hingga triliunan rupiah, di samping membukukan kerugian yang berarti.

Adapun, BUMN karya yang masih harus disehatkan adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk, alias WSKT dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, WIKA. Di bidang farmasi ada PT Indofarma Tbk (INAF), dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF).

Topik Menarik