China Naikkan Usia Pensiun, Warga Disuruh Kerja sampai Umur 63 Tahun!

China Naikkan Usia Pensiun, Warga Disuruh Kerja sampai Umur 63 Tahun!

Terkini | inews | Selasa, 17 September 2024 - 10:32
share

BEIJING, iNews.id – China mulai tahun depan akan menaikkan usia pensiun bagi para pekerjanya. Saat ini, negeri tirai bambu itu masih termasuk negara dengan usia pensiun termuda di antara negara-negara ekonomi utama dunia. 

The Associated Press (AP) melansir, langkah tersebut diambil Beijing sebagai salah satu upaya untuk mengatasi populasi yang menyusut dan tenaga kerjanya yang menua. Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, selaku badan legislatif di China, meloloskan kebijakan baru tersebut pada Jumat (13/9/2024), menyusul pengumuman mendadak pada awal pekan lalu bahwa mereka sedang meninjau aturan baru itu.

Perubahan kebijakan itu akan diterapkan selama 15 tahun, dengan usia pensiun bagi laki-laki dinaikkan menjadi 63 tahun, dan bagi perempuan menjadi 55 atau 58 tahun, tergantung pada jenis pekerjaan mereka. Adapun usia pensiun di China saat ini adalah 60 tahun bagi pria dan 50 tahun bagi wanita yang bekerja sebagai buruh (kerah biru) dan 55 tahun bagi wanita yang bekerja kantoran (kerah putih).

“Jumlah orang yang memasuki usia pensiun semakin banyak, sehingga dana pensiun (menghadapi) tekanan yang tinggi. Itulah sebabnya saya pikir sekaranglah saatnya untuk bertindak serius,” kata peneliti senior di Universitas Victoria di Australia, Xiujian Peng, yang mempelajari populasi China dan hubungannya dengan ekonomi.

Menurut Peng, regulasi mengenai usia pensiun di China terakhir kali ditetapkan pada 1950-an, ketika harapan hidup di negeri itu hanya sekitar 40 tahun. Namun, harapan hidup di China terus meningkat dan sekarang menjadi 78 tahun lebih.

Berdasarkan pengumuman dari badan legislatif China, aturan baru mengenai perubahan usia pensiun itu akan mulai diterapkan pada Januari 2025. Perubahan tersebut akan berlaku secara bertahap berdasarkan tanggal lahir masing-masing tenaga kerja.

Sebaga contoh, jika seorang pria lahir pada Januari 1971, dia dapat pensiun pada usia 61 tahun 7 bulan pada Agustus 2032. Sementara seorang pria yang lahir pada Mei 1971 dapat pensiun pada usia 61 tahun 8 bulan pada Januari 2033.

Para ahli mengatakan tekanan demografi membuat langkah tersebut tertunda lama. Pada akhir 2023, China mencatat hampir 300 juta orang berusia di atas 60 tahun. Pada 2035, angka tersebut diproyeksikan menjadi 400 juta, lebih besar dari total penduduk Amerika Serikat. Akademi Ilmu Sosial China sebelumnya telah memperkirakan bahwa badan dana pensiun publik China akan kehabisan uangnya pada tahun itu.

Masalaha tekanan terhadap tunjangan sosial seperti pensiun dan jaminan sosial ternyata tidak dialami China saja. AS juga menghadapi masalah serupa. Para analisis menunjukkan bahwa saat ini, dana Jaminan Sosial AS tidak akan dapat membayar tunjangan penuh kepada masyarakat negeri Paman Sam pada 2033.

“Hal ini terjadi di mana-mana. Namun, di China dengan populasi lansia yang besar, tantangannya jauh lebih besar,” kata Yanzhong Huang, peneliti senior bidang kesehatan global di Council on Foreign Relations.

Fenomena itu semakin diperparah dengan berkurangnya jumlah kelahiran. Pasalnya, kaum muda di China cenderung memilih untuk tidak memiliki anak, dengan alasan biaya yang tinggi. Pada 2022, Biro Statistik Nasional China melaporkan bahwa untuk pertama kalinya populasi di negara itu menyusut 850.000 jiwa pada akhir tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2023, populasi menyusut lebih jauh, yakni minus 2 juta jiwa.

Dengan kata lain, beban pendanaan pensiun orang lanjut usia akan dibagi di antara kelompok pekerja muda yang jumlahnya lebih kecil, karena pembayaran pensiun sebagian besar didanai oleh potongan dari orang-orang yang masih bekerja  saat ini.

Topik Menarik