Sekjen PBB Kecam Serangan Bom Pager di Lebanon: Objek Sipil Tak Boleh Dijadikan Senjata!

Sekjen PBB Kecam Serangan Bom Pager di Lebanon: Objek Sipil Tak Boleh Dijadikan Senjata!

Berita Utama | inews | Kamis, 19 September 2024 - 11:00
share

NEW YORK, iNews.id - Sekjen PBB Antonio Guterres mengecam serangan bom pager dan perangkat komunikasi lainnya di Lebanon yang menewaskan dan melukai banyak warga sipil. Dia menegaskan perangkat-perangat yang biasa digunakan warga sipil seharusnya tak dijadikan senjata.

"Saya kira sangat penting ada kontrol yang efektif terhadap objek sipil, tidak menjadikan objek sipil sebagai senjata. Itu harus menjadi aturan yang harus bisa diterapkan oleh pemerintah, kata Guterres, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (19/9/2024).

Dia memperingatkan ada risiko serius dan eskalasi dramatis di Lebanon di tengah ketegangan yang sedang terjadi dengan Israel. Segala bentuk eskalasi seharusnya dihindari.

Apa yang terjadi sangat serius, bukan hanya karena jumlah korban yang ditimbulkannya, tapi juga karena, menurut saya, adanya indikasi yang menunjukkan bahwa hal ini (ledakan perangkat komunukasi) disengaja," ujarnya.

Volker Turk, pejabat badan HAM PBB, mengatakan mereka yang terlibat dalam gelombang ledakan mematikan di Lebanon harus dituntut pertanggungjawaba.

Penargetan serentak terhadap ribuan orang, baik warga sipil maupun anggota kelompok bersenjata, tanpa mengetahui siapa yang memiliki perangkat yang ditargetkan, lokasi mereka, dan lingkungan sekitar mereka pada saat serangan terjadi, melanggar hukum hak asasi manusia internasional dan, sejauh berlaku, hukum humaniter internasional, ujarnya.

Lebanon dilanda gelombang baru ledakan perangkat komunikasi pada Rabu (18/9/2024) sore. Bukan hanya pager, beberapa alat komunikasi lain, seperti walkie talkie, juga meledak. Perangkat-perangkat itu dibeli para pemiliknya sektar 5 bulan lalu.

Beberapa pakar menjelaskan perangkat komunikasi itu telah dipasangi bahan peledak sebelumnya dengan berat sekitar 20 gram. Itu yang menyebabkan perangkat meledak dengan kekuatan cukup besar untuk melukai, bahkan membunuh penggunanya.

Sumber keamanan mengatakan kepada Sky News Arabia, pager-pager tersebut ditanam bahan peledak oleh intelijen Israel Mossad sebelum dikirim ke Lebanon. Bahan peledak itu dipasang pada baterai yang akan meledak jika suhu naik.

Topik Menarik