Heboh Dokter Asing Boleh Praktik di Indonesia, Menkes: Saya Gak Pernah Nemu Dokter Lengkap di Daerah

Heboh Dokter Asing Boleh Praktik di Indonesia, Menkes: Saya Gak Pernah Nemu Dokter Lengkap di Daerah

Gaya Hidup | inews | Senin, 8 Juli 2024 - 19:12
share

JAKARTA, iNews.id - Isu mengenai dokter asing yang akan praktik di Indonesia menuai pro dan kontra. Bahkan, aturan soal dokter asing ini sudah diputuskan melalui undang-undang.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dokter asing yang akan praktik di Indonesia telah diatur dalam undang-undang dan hal itu diperbolehkan.

"(Mendatangkan) Dokter asing sebenarnya sudah diputuskan di undang-undang," kata Menkes Budi saat Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Senin (8/7/2024).

Artinya, langkah tersebut diperbolehkan. Aturan yang terkait dengan hal itu, kata Menkes, sudah diatur begitu ketat. Salah satunya soal definisi dokter asing.

Ya, dokter asing yang diperbolehkan melakukan praktik di Indonesia itu adalah dokter spesialis. Dokter umum boleh datang, tapi tugasnya hanya membantu saat sedang ada bencana alam. "Aturan (UU) jelas yang boleh praktik itu dokter asing. Nah, dokter umum boleh datang ke Indonesia hanya kalau ada bencana alam, kayak bencana tsunami Aceh. Itu mereka boleh berpraktik," kata Menkes.

"Artinya, soal praktik kedokteran itu aturannya jelas ada di UU dan hanya dokter-dokter dengan keahlian tertentu yang boleh praktik," katanya.

Rencana ini kembali menjadi 'hot news' di masyarakat, terlebih belum lama ini Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dipecat karena menyampaikan penolakan atas dokter asing tersebut.

Menurut Menkes, sikap tersebut aneh dan agak terlalu emosional. "Karena UU yang merepresentasikan masyarakat Indonesia saja sudah setuju dengan adanya dokter asing ini, lalu mekanisme sudah cukup jelas, artinya bukan saatnya lagi untuk bilang tidak setuju," ujarnya.

"Masih ada yang emosi (dengan rencana itu) iya, (tapi) aturan jelas, dokter asing itu dokter spesialis yang boleh praktik," katanya.

Jadi seharusnya, lanjut Menkes, mungkin masih ada yang merasa tidak bisa menerima itu, lalu ngomong di publik, termasuk di antaranya beberapa pejabat pemerintah. Tapi sebenarnya, bagi Menkes ini sudah selesai dan fokusnya bagaimana Indonesia bisa mendatangkan dokter-dokter asing itu untuk bisa melayani masyarakat Indonesia.

Di kesempatan tersebut, Menkes bercerita, dia bersama Presiden Jokowi sering mendapati kondisi di satu RSUD kota kecil yang menyediakan cathlab, dokter intervensinya tidak ada.

"Saya dan Presiden Jokowi datang tiap minggu, jalan (ke beberapa wilayah), di bagian cathlab, gak pernah nemu lengkap ada dokter intervensinya," kata Menkes.

"Jadi, di fasilitas kesehatan kota kecil, dokter jantung gak ada, dokter saraf gak ada. Kalau pun ada dokter jantung, dokter intervensinya gak ada, perawat juga gak ada," kata dia.

Lalu, ketika ditanya ke pihak RSUD-nya, kasus apa yang angka kematiannya tinggi, jawabannya adalah jantung dan stroke. Sedangkan, dokter spesialis yang ada itu anak dan anestesi.

"Gak ada hubungannya dengan jantung dan stroke," ujar Menkes.

"Jadi, memang Indonesia ini kekurangan dokter dan itu mengakibatkan masyarakat kita tidak terlayani secara optimal," kata.

Topik Menarik