Harga Minyak Mentah Menguat dalam Sepekan, WTI Tembus 83 Dolar AS per Barel

Harga Minyak Mentah Menguat dalam Sepekan, WTI Tembus 83 Dolar AS per Barel

Ekonomi | inews | Minggu, 7 Juli 2024 - 06:39
share

HOUSTON, iNews.id - Harga minyak mentah melemah pada perdagangan hari Jumat di tengah kabar gencatan senjata di Gaza dan potensi gangguan pasokan akibat badai di Teluk Meksiko. Namun, dalam perdagangan sepekan, harga komoditas tersebut mengalami kenaikan.

Mengutip Reuters , minyak mentah berjangka Brent sepanjang pekan ini naik 0,4 persen ke 86,54 dolar AS per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS menguat 2,1 persen ke level 83,16 dolar AS per barel pada minggu ini.

Kantor Perdana Menteri Israel melaporkan bahwa pimpinan Mossad telah kembali dari Doha pada hari Jumat setelah menghadiri pertemuan awal dengan para mediator terkait gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera.

Negosiasi akan dilanjutkan minggu depan karena masih ada kesenjangan antara kedua belah pihak.

Sementara itu, harga minyak WTI turut dipengaruhi libur Hari Kemerdekaan Amerika Serikat (AS) dan meningkat pada minggu ini karena ekspektasi permintaan minyak musim panas yang kuat.

"Beberapa hari terakhir ini merupakan puncak musim berkendara, dalam hal permintaan dan harga terus meningkat. Hal ini berasal dari permintaan konsumen yang lebih kuat dan dampak Badai Beryl," ucap Ekonom di Matador Economics, Tim Snyder dalam sebuah catatan.

Badan Informasi Energi AS (EIA), pada hari Rabu, melaporkan penurunan persediaan sebesar 12,2 juta barel yang jauh lebih besar dari perkiraan pada minggu lalu, dibandingkan dengan ekspektasi analis yang memperkirakan penurunan sebesar 700.000 barel.

Dari sisi pasokan, Badai Beryl menghantam Meksiko, setelah menewaskan sedikitnya 11 orang di Karibia, menghancurkan bangunan dan kabel listrik di beberapa Pulau Karibia.

Anjungan minyak utama Meksiko diperkirakan tidak akan terkena dampak badai ini, namun proyek minyak di perairan AS di utara mungkin akan terganggu jika badai terus berlanjut seperti yang diperkirakan.

Sementara itu, kemungkinan penurunan suku bunga AS semakin dekat meningkatkan ekspektasi peningkatan permintaan minyak.

Adapun, suku bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan aktivitas ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak mentah.

Topik Menarik