Wow! Para Aktivis Pro-Palestina Rebut Kursi Parlemen Inggris

Wow! Para Aktivis Pro-Palestina Rebut Kursi Parlemen Inggris

Terkini | inews | Jum'at, 5 Juli 2024 - 18:23
share

LONDON, iNews.id - Beberapa aktivis pro-Palestina memenangkan kursi parlemen Inggris dalam pemilu pada Kamis kemarin. Setidaknya sempat aktivis pro-Palestina yang memenangkan kursi parlemen maju melalui jalur independen.

Suara para aktivis pendukung Gaza tersebut menggerus perolehan kursi Partai Buruh. Meski memenangkan pemilu Inggris, Partai Buruh anjlok dalam perolehan suara di wilayah-wilayah dengan pendudukan Muslim besar.

Anjloknya popularitas politisi Partai Buruh di kalangan Muslim tak lepas dari kekecewaan mereka atas sikap partai yang dipimpin Keir Starmer tersebut soal Gaza.

Partai Buruh mengalami penurunan suara rata-rata sebesar 10 poin di wilayah-wilayah yang 10 persen lebih penduduknya beragama Islam.

Salah satunya dialami politikus senior Partai Buruh, Jonathan Ashworth. Dia kehilangan kursi parlemen dan harus menyerahkannya kepada Shockat Adam, seorang aktivis pro-Gaza.

“Ini untuk rakyat Gaza,” kata Adam, sambil mengacungkan kafiye Palestina saat menyampaikan pesan kemenangan di daerah pemilihan Leicester Selatan.

Kelompok independen Pro-Gaza juga menang di Blackburn serta Dewsbury & Batley. Para calonnya mengalahkan politisi Partai Buruh yang harus puas di posisi kedua. 

Partai Buruh juga kehilangan kursi di Islington North, di mana mantan pemimpinnya dari kelompok sayap kiri yang juga aktivis pro-Palestina, Jeremy Corbyn, menang sebagai calon independen.

Partai Buruh menegaskan sikapnya untuk menghentikan perang di Gaza, namun juga mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri dengan menyerang wilayah berpenduduk sekitar 2,3 juta jiwa itu. Sikap tersebut membuat marah sebagian dari 3,9 juta penduduk Muslim yang mengisi 6,5 persen dari populasi Inggris.

Sementara itu pemimpin Partai Buruh Keir Starmer pada akhirnya mendukung seruan gencatan senjata, meskipun terkesan lamban.

Partai Buruh juga telah berkomitmen untuk mengakui negara Palestina, namun masih malu-malu menentukan waktu pastinya.

Topik Menarik