Miris! Satu dari 10 Gadis Jepang Jadi Korban Groping, Diraba-raba saat Berada di Kereta

Miris! Satu dari 10 Gadis Jepang Jadi Korban Groping, Diraba-raba saat Berada di Kereta

Terkini | inews | Kamis, 4 Juli 2024 - 15:08
share

TOKYO, iNews.id – Sebuah survei yang dilakukan Pemerintah Jepang menunjukkan bahwa lebih dari 10 persen perempuan muda pernah menjadi korban groping alias diraba-raba di kereta api dan tempat umum lainnya. Sayangnya, sebanyak 80 persen korban tidak melaporkan kejadian tersebut kepada polisi atau aparat berwenang lainnya.

Lembaga penyiaran NHK hari ini melansir, Kantor Kabinet Jepang melakukan jajak pendapat online nasional pada Februari. Survei itu direspons oleh lebih dari 36.000 orang berusia antara 16 dan 29 tahun.

Hasilnya, sebanyak 3.804 orang atau 10,5 persen mengaku pernah diraba-raba atau mengalami tindakan tidak senonoh lainnya di tempat umum. Dari jumlah tersebut, 42,2 persen mengatakan mereka diraba-raba satu kali. Sementara 27,3 persen mengaku dua kali mengalami kejadian serupa. 

Sebanyak  23,4 persen responden mengatakan mereka mengalaminya antara tiga dan lima kali. Sementara 3,6 persen mengalami antara enam dan 10 kali, dan 3,4 persen lainnya sebanyak 11 kali atau lebih.

Survei tersebut juga mengungkapkan jam-jam terburuk bagi wanita muda Jepang berisiko menjadi korban groping. Waktunya adalah antara pukul 06.00 pagi dan 09.00 pagi, ketika 34,5 persen mengatakan mereka hanya diraba-raba. Sementara mayoritas responden, yakni mencapai 62,8 persen, mengatakan mereka disentuh secara tidak pantas atau mengalami tindakan tidak senonoh saat berada di dalam kereta.

Dari seluruh korban yang tidak melaporkan kejadian itu ke aparat berwenang, sekitar 40 persennya beralasan tidak ingin memperpanjang masalah. Yang lebih membuat miris, sebesar 40 persen lainnya mengatakan mereka tidak menganggap insiden tersebut perlu dilaporkan.

Kantor Kabinet Jepang melakukan survei untuk menilai situasi aktual dan menghasilkan langkah-langkah efektif untuk mengatasi masalah pelecehan seksual di tempat-tempat umum tersebut. Para pejabat mengatakan, siapa pun bisa menjadi korban, namun banyak yang tidak sadar bahwa meraba-raba atau groping itu adalah kejahatan serius. Karena itu, pemerintah negeri sakura berencana untuk meningkatkan layanan konsultasi bagi para korban groping.

Topik Menarik