Harga Minyak Mentah Turun dalam Sepekan, Brent Ambles 7 Persen

Harga Minyak Mentah Turun dalam Sepekan, Brent Ambles 7 Persen

Ekonomi | inews | Sabtu, 4 Mei 2024 - 08:56
share

NEW YORK, iNews.id - Harga minyak mentah dunia turun pada perdagangan akhir pekan, Jumat (3/5/2024), karena investor mempertimbangkan lemahnya data pekerjaan Amerika Serikat (AS) dan kemungkinan waktu penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Harga komoditas tersebut mengalami penurunan mingguan paling tajam dalam tiga bulan terakhir.

Mengutip Reuters , minyak mentah berjangka Brent untuk bulan Juli ditutup 71 sen lebih rendah atau 0,85 persen menjadi 82,96 dolar AS per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk bulan Juni turun 84 sen atau 1,06 persen menjadi 78,11 dolar AS per barel.

Sementara untuk perdagangan pekan ini, minyak mentah jenis Brent turun lebih dari 7 persen, sementara WTI turun 6,8 persen.

Adapun, investor tengah khawatir bahwa biaya pinjaman yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama akan menghambat pertumbuhan ekonomi di AS, konsumen minyak terbesar di dunia. Hal ini terjadi setelah The Fed memutuskan pekan ini untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil.

Pertumbuhan lapangan kerja AS melambat lebih dari perkiraan pada bulan April dan kenaikan upah tahunan menurun. Ini mendorong para pedagang meningkatkan harapan agar bank sentral AS akan melakukan penurunan suku bunga pertamanya tahun ini di bulan September.

Perekonomian sedikit melambat, tetapi (data) memberikan jalan ke depan bagi The Fed untuk melakukan setidaknya satu kali penurunan suku bunga pada tahun ini," ujar Ekonom di Matador Economics, Tim Snyder.

Sebelumnya, The Fed mempertahankan suku bunga stabil pada minggu ini dan menandai tingginya angka inflasi yang dapat menunda penurunan suku bunga. Suku bunga yang lebih tinggi biasanya membebani perekonomian dan dapat mengurangi permintaan minyak.

Perusahaan-perusahaan energi AS minggu ini memangkas jumlah rig minyak dan gas alam yang beroperasi selama dua minggu berturut-turut, ke level terendah sejak Januari 2022, menurut laporan Baker Hughes.

Jumlah rig minyak dan gas, yang merupakan indikator awal produksi di masa depan, turun delapan menjadi 605 dalam minggu yang berakhir 3 Mei, penurunan mingguan terbesar sejak September 2023. Jumlah rig minyak turun tujuh menjadi 499 pada minggu ini, yang terbesar penurunan mingguan sejak November 2023.

Premi risiko geopolitik akibat perang Israel-Hamas telah memudar ketika kedua belah pihak mempertimbangkan gencatan senjata sementara dan mengadakan pembicaraan dengan mediator internasional.

Lalu, pertemuan produsen minyak OPEC+ berikutnya, anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, ditetapkan pada 1 Juni.

Manajer keuangan memangkas posisi net long minyak mentah berjangka AS dan posisi opsi dalam pekan hingga 30 April, menurut Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC).

Topik Menarik