Sniper Israel Bunuh Anak Palestina di Rafah, Zionis Langgar Gencatan Senjata

Sniper Israel Bunuh Anak Palestina di Rafah, Zionis Langgar Gencatan Senjata

Global | sindonews | Rabu, 22 Januari 2025 - 08:13
share

Seorang penembak jitu Israel menembak dan membunuh seorang anak Palestina di pusat Rafah di Jalur Gaza selatan meskipun ada kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Kantor berita resmi Palestina WAFA melaporkan pelanggaran gencatan senjata oleh rezim apartheid Israel.

Anak tersebut, Zakaria Hamid Yahya Barbakh, tewas di dekat Lapangan Al-Awda di pusat Rafah pada hari Senin (20/1/2025) ketika pasukan Israel melepaskan tembakan.

Seorang warga Palestina lainnya terluka saat mencoba menyelamatkan jenazah Zakaria, menurut kantor berita tersebut.

Pada hari Selasa, seorang warga Palestina tewas oleh pasukan pendudukan Israel di sebelah barat kota Rafah, WAFA melaporkan.

Kantor berita tersebut mengutip sumber-sumber lokal yang mengatakan bahwa Salem Abu Shabeika tewas di lingkungan Tal al-Sultan.

Lebih Banyak Pembunuhan

Sebelumnya pada hari Senin, dua warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka oleh pasukan pendudukan Israel di Gaza.

Sumber-sumber mengatakan kepada kantor berita Anadolu bahwa tank-tank Israel menerobos zona penyangga dan melepaskan tembakan hebat ke warga sipil.

Sumber tersebut mengatakan militer maju 850 meter ke daerah tersebut, melampaui batas 700 meter yang disepakati dalam perjanjian gencatan senjata.

Pembunuhan tersebut menandai pelanggaran signifikan terhadap gencatan senjata. Tidak ada komentar yang dikeluarkan dari otoritas Gaza, mediator gencatan senjata di Mesir, Qatar dan Amerika Serikat (AS), atau pejabat Israel, lapor Anadolu.

Tiga Orang Terluka dalam Serangan Drone

Pada hari Senin, kantor berita tersebut melaporkan, seorang sumber medis di Rumah Sakit Eropa Gaza di Khan Younis mengatakan tiga warga Palestina terluka ketika satu pesawat nirawak Israel menjatuhkan alat peledak di dekat rumah mereka di Rafah timur.

Kantor berita tersebut mengutip para saksi yang telah mengonfirmasi pasukan Israel yang ditempatkan di sepanjang perbatasan timur Rafah telah mencegah penduduk mendekati zona penyangga, sesuai dengan perjanjian gencatan senjata.

Warga Palestina yang mengungsi mulai kembali ke Rafah pada hari Minggu setelah serangan darat militer Israel, yang dimulai pada tanggal 6 Mei.

Berdasarkan gencatan senjata, zona penyangga tersebut meliputi tanah Palestina yang dikuasai secara militer oleh Israel, tanpa rencana penarikan yang jelas, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang pelanggaran jangka panjang dan ketidakstabilan.

Perjanjian gencatan senjata mulai berlaku pada hari Minggu, dengan fase pertama ditetapkan berlangsung selama 42 hari, di mana negosiasi akan dilakukan pada fase kedua dan ketiga, yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, dan AS.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 47.035 warga Palestina telah tewas, dan 111.091 terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober 2023.

Jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat, dengan 11.000 orang masih belum diketahui keberadaannya, diduga tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Gaza.

Topik Menarik