Ratusan Truk Akan Bawa Bantuan Kemanusian ke Gaza Usai Gencatan Senjata
KAIRO - Persiapan terakhir sedang dilakukan di kota Arish, Mesir, untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui penyeberangan perbatasan Rafah setelah gencatan senjata Hamas dengan Israel. Dua menteri Mesir mengawasi persiapan tersebut.
Dikutip dari anadolu agency, Minggu (19/1/2025) Menteri Kesehatan Khaled Abdel Ghaffar dan Menteri Solidaritas Sosial Maya Morsy tiba di Bandara Aris untuk memeriksa kesiapan rumah sakit menerima warga Gaza yang terluka dan memantau pengaturan pengiriman bantuan ke Jalur Gaza.
Sebelumnya pada Jumat malam, Saluran Berita Al Qahera melaporkan sejumlah besar truk bantuan berbaris di perbatasan Rafah, siap memasuki Gaza. Truk-truk tersebut dilaporkan membawa puluhan ribu bahan makanan penting bagi warga Gaza.
Arish, bersama dengan bandaranya di Sinai Utara, berfungsi sebagai pusat penerimaan dan pengangkutan bantuan internasional ke Gaza.
Pengiriman bantuan telah terganggu sejak Mei 2024, ketika pasukan Israel menduduki perbatasan Rafah sisi Palestina.
Qatar mengumumkan perjanjian gencatan senjata tiga fase pada Rabu malam untuk mengakhiri lebih dari 15 bulan serangan mematikan Israel di Jalur Gaza, dengan gencatan senjata akan mulai berlaku pada hari Minggu.
Hampir 47.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, tewas dan lebih dari 110.700 orang terluka dalam perang genosida Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan setempat.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada bulan November untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional karena perangnya di wilayah kantong tersebut.