Tak Ingin Konflik dengan Mesir, Tentara Israel Ditarik dari Koridor Philadelphi

Tak Ingin Konflik dengan Mesir, Tentara Israel Ditarik dari Koridor Philadelphi

Global | sindonews | Rabu, 15 Januari 2025 - 19:35
share

Tentara Israel telah mulai mempersiapkan penarikan pasukan dari Koridor Philadelphi di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir sambil menunggu penyelesaian kesepakatan pertukaran sandera-tahanan yang sangat dinanti-nantikan.

Itu sebagai sinyal bahwa Israel tidak mau bersitegang dengan Mesir. Kairo memang menginginkan Israel menarik diri dari Koridor Philadelphi.

"Pertemuan dan penilaian situasi diadakan di Komando Selatan tentara Israel selama 24 jam terakhir sebagai persiapan untuk penarikan bertahap dari Jalur Gaza saat perjanjian gencatan senjata mulai berlaku," demikian laporan stasiun televisi KAN.

Mengutip sumber keamanan yang tidak disebutkan namanya, KAN mengatakan, "Tentara Israel sedang bersiap untuk menarik diri dari sisi Palestina di perlintasan Rafah segera setelah perjanjian ditandatangani."

"Penarikan Israel dari Koridor Philadelphia (di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir) telah dikoordinasikan dengan pejabat keamanan Israel, Mesir, dan AS," kata outlet media tersebut.

Ditambahkannya bahwa "tentara akan menarik diri dari Koridor Philadelphia dalam beberapa hari pertama setelah perjanjian dengan Hamas ditandatangani."

Namun, ditambahkannya bahwa tentara "mungkin memerlukan waktu hingga seminggu untuk membongkar posisinya dan infrastruktur yang telah dibangunnya di poros Netzarim di Gaza tengah."

Lebih lanjut dijelaskan bahwa "tentara sedang mempersiapkan diri untuk membangun zona penyangga di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza dan telah menghancurkan semua bangunan di area selebar lebih dari satu kilometer di sepanjang perbatasan (tanpa menyebutkan arahnya)."

Meskipun menyebutkan kapak Netzarim dan Philadelphi serta penyeberangan Rafah, penyiar tersebut tidak membahas kesiapan tentara untuk mundur dari wilayah utara Gaza. Qatar mengatakan Selasa pagi bahwa negosiasi gencatan senjata Gaza sudah dalam "rincian akhir" dan bahwa pengumuman kesepakatan sudah "segera".

"Rancangan kesepakatan telah diserahkan kepada Hamas dan Israel, dan hambatan utama pada isu-isu utama yang diperdebatkan antara kedua belah pihak telah diatasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Majed al-Ansari dalam konferensi pers di Doha.

Kelompok perlawanan Palestina Hamas juga mengonfirmasi bahwa gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan sedang dalam "tahap akhir".

Israel terus melancarkan perang di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 46.600 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

Topik Menarik