Baru Sepekan Berlaku, Israel Sudah Langgar Gencatan Senjata Lebanon 129 Kali

Baru Sepekan Berlaku, Israel Sudah Langgar Gencatan Senjata Lebanon 129 Kali

Global | sindonews | Jum'at, 6 Desember 2024 - 14:27
share

Militer Israel terus melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah di Lebanon. Israel melakukan 12 pelanggaran baru pada hari Rabu (4/12/2024), sehingga totalnya menjadi 129 sejak perjanjian tersebut dimulai sepekan yang lalu, menurut data National News Agency.

Sumber-sumber lokal melaporkan buldoser tentara pendudukan membangun penghalang tanah di jalan antara Shebaa dan Birkat Al-Naqqar, yang dilindungi tank-tank Merkava, dengan tujuan mencegah tentara Lebanon mencapai posisi yang sebelumnya diduduki.

Langkah ini dilakukan sehari setelah tentara Lebanon dikerahkan kembali ke tiga lokasi di tepi barat kota Shebaa, setelah mundur dari daerah ini sekitar dua bulan lalu menuju poros Janam di utara kota.

Sebagai bagian dari eskalasinya, militer Israel juga meledakkan rumah-rumah di daerah Al-Harsh di kota Yaroun, di Distrik Bint Jbeil.

Selain itu, tim pertahanan sipil Lebanon di Naqoura menjadi sasaran penembakan artileri Israel sore kemarin saat mereka bekerja untuk menyingkirkan puing-puing dan mencari korban pemboman sebelumnya.

Kantor Berita resmi Lebanon menjelaskan pasukan Israel meledakkan pesawat tanpa awak yang dipasangi bom di dekat tim, yang mendorong mereka untuk mundur.

Dalam pernyataan terbaru, militer Israel hari ini mengumumkan mereka telah memberlakukan larangan bagi penduduk 62 desa di Lebanon selatan untuk kembali ke rumah mereka atau pindah ke selatan dari garis yang melewati desa-desa ini.

Tindakan Israel ini merupakan pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional dan hak warga sipil untuk kembali ke rumah mereka.

Hal ini terjadi di tengah laporan Lebanon yang mengindikasikan kemungkinan kunjungan utusan Amerika Serikat (AS) Amos Hochstein ke Beirut, yang memainkan peran mediasi penting untuk menindaklanjuti peluncuran mekanisme pemantauan gencatan senjata lima pihak.

Kunjungan tersebut akan dilakukan setelah adanya peringatan bahwa menunda pengaktifan mekanisme tersebut dapat memberi Israel kesempatan mencapai apa yang tidak dicapainya selama perang.

Militer Lebanon mengumumkan unit-unitnya akan melakukan operasi antara pukul 10:00 pagi dan 4:00 sore untuk meledakkan persenjataan yang belum meledak yang tersisa dari invasi Israel.

Pernyataan militer tersebut mengindikasikan ledakan akan terjadi di ladang Qlaila-Tyre dan Arnoun-Nabatieh, selain di wilayah Shabriha-Tyre dan pinggiran Ras Baalbek.

Topik Menarik