Dahsyatnya 91 Rudal Rusia Hujani Ukraina, Balas Dendam Serangan Misil ATACMS Amerika
Rusia telah melancarkan serangan rudal dan drone besar-besaran kedua terhadap infrastruktur energi Ukraina sepanjang bulan ini. Serangan pada Kamis, dengan 91 misil dan sekitar 100 drone, memicu pemadaman listrik besar-besaran di seluruh negeri.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan tersebut sebagai pembalasan atas serangan Ukraina terhadap wilayah Rusia dengan rudal canggih ATACMS pasokan Amerika Serikat (AS).
Putin lantas mengancam dengan mengatakan target selanjutnya dapat mencakup "pusat pengambilan keputusan" rezim Ukraina di Kyiv.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia melakukan "eskalasi yang tercela", dengan mengatakan bahwa Rusia telah menggunakan rudal jelajah dengan amunisi tandan.
Kemudian dalam pidato video malam harinya, Zelensky mengatakan bahwa dia berbicara kepada para pemimpin Barat, termasuk Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, dan Kanselir Jerman Olaf Scholz, untuk memberikan respons atas upaya Rusia yang membuat situasi semakin tak tertahankan dan memperpanjang perang.
"Sekarang saatnya untuk memperkuat posisi kita—posisi Ukraina dan mitra kita," katanya, seperti dikutip ABC News, Jumat (29/11/2024).
Presiden AS Joe Biden mengutuk serangan Rusia sebagai agresi keterlaluan, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hal itu berfungsi sebagai pengingat lain tentang urgensi dan pentingnya mendukung rakyat Ukraina dalam membela diri mereka terhadap agresi Rusia.
Lebih dari 1 juta orang di Ukraina kehilangan daya listrik segera setelah serangan rudal besar-besaran Rusia, dan jutaan lainnya mengalami pemadaman listrik bergilir yang lebih intensif.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan Rusia menggunakan 91 rudal dan 97 pesawat nirawak dalam serangan hari Kamis. Disebutkan bahwa 12 misil di antaranya menghantam target mereka, yang sebagian besar adalah fasilitas energi dan bahan bakar.
"Musuh menggunakan sejumlah besar rudal dan pesawat nirawak. Penggunaannya secara besar-besaran di area tertentu sering kali melebihi jumlah sarana perlindungan (pertahanan udara)," kata Angkatan Udara dalam sebuah pernyataan.
Fasilitas infrastruktur rusak di sembilan wilayah, kata Kementerian Dalam Negeri Ukraina.