Pertama Kalinya dalam Perang, Rusia Luncurkan ICBM Berkemampuan Nuklir untuk Hantam Ukraina
KYIV - Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) saat menyerang Ukraina pada Kamis, (21/11/2024) kata angkatan udara Kyiv, yang jika dikonfirmasi, menjadi penggunaan pertama senjata berkemampuan nuklir dengan jangkauan ribuan kilometer dalam perang ini.
Laporan tentang penggunaan ICBM ini muncul setelah Ukraina menembakkan rudal Amerika Serikat (AS) dan Inggris ke sasaran di dalam wilayah Rusia minggu ini. Moskow telah mengingatkan bahwa Rusia akan melihat tindakan Ukraina tersebut sebagai eskalasi besar dalam perang yang telah berlangsung selama 33 bulan.
Rusia tidak segera mengomentari pernyataan angkatan udara Ukraina tersebut, menurut laporan Reuters.
ICBM adalah senjata strategis yang dirancang untuk mengirimkan hulu ledak nuklir dan merupakan bagian penting dari pencegah nuklir Rusia. Ukraina tidak menyebutkan jenis hulu ledak yang dimiliki rudal tersebut atau jenis rudalnya, tetapi tidak ada indikasi bahwa rudal tersebut berhulu ledak nuklir.
Serangan rudal Rusia menargetkan perusahaan dan infrastruktur penting di kota Dnipro, wilayah tengah-timur, kata angkatan udara Ukraina.
Angkatan udara tidak mengatakan apa yang menjadi target ICBM atau apakah rudal itu menyebabkan kerusakan, tetapi gubernur daerah Serhiy Lysak mengatakan serangan rudal itu menyebabkan kerusakan pada sebuah perusahaan industri dan memicu kebakaran di Dnipro. Dua orang terluka.
Rusia juga menembakkan rudal hipersonik Kinzhal dan tujuh rudal jelajah Kh-101, enam di antaranya ditembak jatuh, kata angkatan udara Ukraina.
"Khususnya, rudal balistik antarbenua diluncurkan dari wilayah Astrakhan di Federasi Rusia," katanya, tanpa menyebutkan jenis ICBM yang ditembakkan.
Defence Express, konsultan pertahanan Ukraina, menanyakan apakah Amerika Serikat, sekutu internasional utama Kyiv, telah diberitahu tentang peluncuran rudal tersebut sebelumnya.
"Juga menjadi pertanyaan apakah Amerika Serikat telah diperingatkan tentang peluncuran dan arahnya, karena pengumuman peluncuran tersebut merupakan prasyarat untuk mencegah pemicu sistem peringatan rudal dan peluncuran rudal sebagai tanggapan," tulis Defence Express setelah pernyataan angkatan udara.
Ketegangan meningkat minggu ini saat perang memasuki hari ke-1.000.
Koresponden perang Rusia di Telegram dan seorang pejabat yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan Kyiv menembakkan rudal jelajah Storm Shadow milik Inggris ke wilayah Kursk Rusia yang berbatasan dengan Ukraina pada Rabu, (20/11/2024).
Seorang juru bicara Staf Umum Ukraina mengatakan dia tidak memiliki informasi dan Rusia tidak segera mengonfirmasi serangan tersebut. Tingkat kerusakan yang ditimbulkan tidak jelas.
Ukraina menembakkan rudal ATACMS milik AS ke Rusia pada Selasa, (19/11/2024) setelah Presiden AS Joe Biden memberikan lampu hijau untuk menggunakan rudal tersebut.
Moskow telah berulang kali mengatakan bahwa penggunaan senjata Barat untuk menyerang wilayah Rusia yang jauh dari perbatasan akan menjadi eskalasi besar dalam konflik tersebut. Kyiv mengatakan bahwa mereka membutuhkan kemampuan untuk mempertahankan diri dengan menyerang pangkalan-pangkalan belakang Rusia yang digunakan untuk mendukung invasi Moskow.