Trump Jadi Presiden, Kapal Pesiar Ini Tawarkan Warga AS Kabur Keliling Dunia 4 Tahun

Trump Jadi Presiden, Kapal Pesiar Ini Tawarkan Warga AS Kabur Keliling Dunia 4 Tahun

Global | sindonews | Minggu, 17 November 2024 - 12:33
share

Jika keadaan dunia—khususnya hasil Pemilu terbaru—membuat warga Amerika Serikat (AS) ingin melarikan diri selama empat tahun ke depan, perusahaan kapal pesiar Villa Vie Residences mengajukan diri sebagai opsi untuk relokasi sementara.

Pada hari Kamis, perusahaan tersebut mengumumkan paket "Skip Forward” baru bagi penumpang untuk berlayar di atas kapal pesiar Odyssey selama empat tahun.

Tiket lengkap mulai dari USD255.999 untuk kamar hunian tunggal. Kamar hunian ganda mulai dari USD319.998 untuk perjalanan empat tahun, yang menjanjikan kunjungan ke 140 negara di tujuh benua.

Warga AS juga dapat memesan paket "Midterm Selection" selama dua tahun seharga USD150.399 untuk satu kapal pesiar atau USD187.998 untuk dua kapal jika ingin mencoba hal-hal baru di rumah lagi setelah hasil Pemilu 2026.

Tiket satu tahun dan tiga tahun untuk kapal pesiar yang tak pernah berakhir ini juga tersedia.

Kapal tersebut dilengkapi dengan fasilitas spa dan program kebugaran, dan tiket sudah termasuk makanan—dengan bir dan anggur gratis yang disajikan selama makan siang dan makan malam.

Mengutip Business Insider, Minggu (17/11/2024), beberapa pekan sebelumnya jutaan orang Amerika mempertimbangkan untuk meninggalkan negara itu jika mantan Presiden Donald Trump memenangkan Pemilu 2024.

Pada Rabu (6/11/2024) pagi, kemenangan Trump diumumkan, dan pencarian untuk frasa "pindah ke Kanada" melonjak.

“Meskipun perjalanan dengan Odyssey tidak menawarkan kewarganegaraan di tempat lain di dunia, perjalanan yang ditawarkan memberi penumpang fleksibilitas untuk menghindari kemacetan lalu lintas, politik, dan kehidupan kota yang monoton," kata juru bicara Villa Vie Residences kepada Business Insider.

Odyssey pertama kali berlayar pada bulan September setelah berlabuh di Belfast, Irlandia, selama empat bulan karena penundaan.

Business Insider sebelumnya melaporkan bahwa dua penumpang yang berulang kali mengeluh tentang penundaan tersebut dikeluarkan dari kapal dan kontrak mereka dibatalkan.

Penumpang lain di atas kapal mengatakan bahwa mereka "sangat terkesan" dengan kapal tersebut meskipun mengalami kemunduran.

Topik Menarik