Trump Tunjuk Penentang Solusi 2 Negara sebagai Duta Besar AS untuk Israel
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memilih mantan Gubernur Arkansas Mike Huckabee untuk menjadi duta besarnya untuk Israel.
Trump menempatkan sosok yang menolak keberadaan rakyat Palestina di pusat diplomasi AS dengan Israel di tengah perangnya di Gaza dan Lebanon.
Huckabee adalah pemimpin terkemuka dalam gerakan Kristen evangelis pro-Israel.
Dia menjabat sebagai gubernur Arkansas dari tahun 1996 hingga 2007 dan mencalonkan diri dua kali untuk nominasi presiden dari Partai Republik, pada tahun 2008 dan 2016.
Mike telah menjadi pelayan masyarakat, Gubernur, dan Pemimpin Agama yang hebat selama bertahun-tahun, ujar Trump.
Trump menjelaskan, Dia mencintai Israel, dan rakyat Israel, dan begitu pula, rakyat Israel mencintainya. Mike akan bekerja tanpa lelah untuk mewujudkan Perdamaian di Timur Tengah!
Tidak jelas bagaimana Huckabee akan memajukan janji Trump untuk mengakhiri perang di Gaza. "Tidak ada alasan yang sah untuk melakukan gencatan senjata dengan Hamas," ujar Huckabee pada bulan Juni.
Huckabee juga menganjurkan pemindahan paksa warga Palestina selama perang Israel di Gaza.
"Jika orang-orang Palestina yang disebut-sebut begitu dicintai oleh negara-negara muslim di dunia, mengapa tidak ada satu pun dari negara-negara itu yang setidaknya menawarkan perlindungan sementara kepada saudara-saudari mereka di Gaza," ungkap Huckabee pada bulan Oktober 2023.
Trump Tidak Mencalonkan Duta Besar Yahudi
Huckabee adalah orang Amerika non-Yahudi pertama yang ditunjuk sebagai duta besar untuk Israel dalam hampir dua puluh tahun.Yang terakhir adalah duta besar James Cunningham, diplomat karier yang ditunjuk oleh Presiden George W Bush pada tahun 2008.
Pencalonan Huckabee menggarisbawahi semakin kuatnya pengaruh orang Kristen evangelis dalam hubungan Partai Republik dengan Israel.
Pengikut Zionisme Kristen percaya Israel modern adalah manifestasi dari nubuat Alkitab dan nasib AS terkait dengannya.
Huckabee agak menjauh dari sorotan politik. Dalam beberapa tahun terakhir, dia berfokus pada penawaran wisata Kristen evangelis lengkap di Israel seharga USD5.850 per perjalanan.
Wisata tersebut, yang dipasarkan kepada warga senior, memadukan wisata dengan politik.
Anda akan belajar tentang warisan Israel dari perspektif Alkitab dan sejarah. Anda akan mendengar dari pejabat tinggi Israel tentang posisi strategis Israel saat ini dan mengapa Amerika merupakan sekutu yang sangat berharga baginya, papar bunyi iklan untuk wisata yang dipimpin Huckabee.
Ketika dia mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Republik, Huckabee mengklaim, Tidak ada yang namanya orang Palestina, seraya menambahkan identitas nasional telah diciptakan sebagai alat politik untuk mencoba memaksa tanah Israel menjauh dari wilayahnya.
Huckabee telah menjadi pendukung vokal aneksasi Israel atas Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki.
"Saya pikir Israel memiliki sertifikat kepemilikan atas Yudea dan Samaria," ungkap dia kepada Politico pada tahun 2017, menggunakan istilah bahasa Ibrani untuk Tepi Barat yang diduduki.
Dia menekankan, "Ada beberapa kata yang tidak ingin saya gunakan. Tidak ada yang namanya Tepi Barat. Itu Yudea dan Samaria. Tidak ada yang namanya permukiman. Itu adalah komunitas, lingkungan, kota. Tidak ada yang namanya pendudukan."
Huckabee adalah seorang pendeta evangelis sebelum dia naik ke puncak politik Arkansas. Namun, ketertarikannya pada Israel dan Timur Tengah bermula dari perjalanannya ke wilayah tersebut saat dia berusia 17 tahun, bepergian melintasi Yunani, Suriah, dan Israel.
Dalam satu wawancara, Huckabee dengan senang hati menceritakan melihat "gadis-gadis Israel yang cantik berbikini, hanya pamer dan menggoda" saat dia tiba di Sungai Yordan.
Dia menolak mentah-mentah solusi dua negara untuk masalah Israel-Palestina, dengan mengatakan, Untuk mencegah orang Yahudi Israel menjadi minoritas di satu negara, harus ada kepentingan agresif untuk membawa orang Yahudi dari seluruh dunia ke tanah air.