Militer Iran: Jet-jet Tempur Israel Menyerang dari Wilayah Udara Irak
Jet-jet tempur Israel menyerang Iran dengan menggunakan wilayah udara Irak yang dikontrol Amerika Serikat (AS) pada Sabtu. Demikian pernyataan militer Iran.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran mengatakan serangan militer Zionis kemarin terbatas dan menargetkan situs-situs militer.
Pernyataan tersebut, yang dikeluarkan pada Sabtu malam, mengatakan jet-jet tempur Israel yang ditempatkan dalam jarak 100 kilometer dari perbatasan Iran di wilayah udara Irak yang dikontrol oleh AS telah menembakkan sejumlah rudal yang diluncurkan dari udara ke sasaran-sasaran Iran pada Sabtu dini hari.
Disebutkan bahwa unit radar Iran di provinsi perbatasan Ilam dan Khuzestan dan dekat ibu kota Teheran mengalami kerusakan "kecil dan tidak efektif" sebagai akibat dari agresi Israel. Semua unit radar telah diperbaiki atau sedang diservis ulang.
Jet Siluman F-35 Israel Dilaporkan Mengebom Iran, Serang 4 Sistem Rudal S-300, 4 Tentara Tewas
Selama tindakan ilegal dan tidak sah ini, sejumlah besar rudal berhasil dilacak dan dideteksi dan pesawat musuh diblokir untuk memasuki wilayah udara negara ini, kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, sepert dikutip IRNA , Minggu (27/10/2024).
Militer Iran juga memperingatkan pemerintah AS yang kriminal dan pembiak teroris untuk menahan Israel atau menghadapi masalah lebih lanjut karena perang rezim Zionis tersebut di wilayah tersebut.
Iran tidak merinci jenis jet tempur Israel yang dikerahkan dalam serangan kemarin. Namun, sumber Israel mengatakan kepada Iran International bahwa jet-jet tempur siluman F-35 digunakan dalam misi pengeboman di Iran.
Meski demikian, militer Zionis merilis video yang menunjukkan jet-jet tempur F-15 dan F-16 dikerahkan dalam serangan terhadap Iran. Video itu menunjukkan seorang pilot tempur perempuan terlibat dalam serangan.
Laporan terbaru dari Tasnim News menyebutkan korban tewas akibat serangan Israel bertambah menjadi empat tentara Iran. Itu termasuk dua perwira yang bekerja di unit rudal.
"Empat baterai pertahanan udara S-300 yang berada di lokasi strategis dan melindungi Teheran serta fasilitas nuklir dan energi di Iran diserang," tulis Axios mengutip sumber Israel, mengonfirmasi laporan sebelumnya oleh The New York Times tentang penargetan Israel terhadap sistem pertahanan buatan Rusia tersebut.
Laporan tersebut juga mengatakan bahwa 12 planetary mixer yang merupakan komponen penting dalam program rudal balistik Iran diserang dalam serangan udara Israel.
"Planetary mixer digunakan untuk memproduksi bahan bakar padat bagi rudal balistik jarak jauh, dan penghancurannya sangat merusak kemampuan Iran untuk memperbarui persediaan rudalnya," imbuh laporan Axios.
Sumber Israel yang berbicara kepada Axios mengatakan bahwa mixer tersebut adalah peralatan yang sangat canggih yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh Iran dan harus membelinya di China. Pembuatan ulang mixer tersebut dapat memakan waktu setidaknya satu tahun.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran meremehkan serangan Israel, dengan menyebut kerusakannya terbatas dan minimal berkat kinerja pertahanan udara negara itu yang tepat waktu.