Laporan Rahasia Intelijen AS Bocor, Ungkap Rencana Serangan Israel ke Iran

Laporan Rahasia Intelijen AS Bocor, Ungkap Rencana Serangan Israel ke Iran

Global | okezone | Minggu, 20 Oktober 2024 - 14:33
share

WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) telah meluncurkan penyelidikan setelah laporan intelijennya yang sangat rahasia mengenai persiapan Israel untuk kemungkinan serangan terhadap Iran bocor secara online, demikian dilaporkan CNN pada Sabtu, (19/10/2024) mengutip tiga sumber yang mengetahui masalah ini.

Pelanggaran keamanan ini terjadi di tengah ketegangan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara Israel dan Iran ketika negara Yahudi itu berjanji untuk menanggapi rentetan rudal yang ditembakkan oleh Teheran pada awal bulan ini.

Pada Jumat, (18/10/2024) dua dokumen diposting ke saluran Telegram anonim Middle East Spectator, yang meliput peristiwa di wilayah tersebut dan kritis terhadap Israel.

Dilansir RT , dokumen pertama, yang tampaknya disiapkan oleh Badan Intelijen Geospasial Nasional Pentagon, mengatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah melanjutkan persiapan amunisi utama dan meliput aktivitas UAV pada 16 Oktober yang hampir pasti melakukan serangan terhadap Iran, sementara dokumen kedua berisi laporan rinci tentang latihan penempatan tenaga kerja dalam jumlah besar yang dilakukan oleh Angkatan Udara Israel pada 15-16 Oktober.

Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengkonfirmasi keaslian dokumen tersebut kepada CNN, dan menggambarkan kebocoran tersebut sebagai hal yang sangat memprihatinkan. Pejabat tersebut mengatakan kepada jaringan tersebut bahwa penyelidikan yang sedang berlangsung bertujuan untuk menentukan siapa yang memiliki akses ke file rahasia yang akhirnya menyebar ke media sosial.

Saluran Telegram, yang menerbitkan dokumen-dokumen tersebut, merilis sebuah pernyataan pada Sabtu, mengklaim bahwa mereka telah menerima file-file tersebut dari sumber anonim di Telegram yang menolak untuk mengidentifikasi dirinya. Saluran tersebut lebih lanjut mengklaim bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan pembocor aslinya.

Pada 1 Oktober, Iran menembakkan hampir 200 rudal balistik ke Israel sebagai tanggapan terhadap perang di Gaza dan pembunuhan anggota utama kelompok militan pro-Palestina Hamas dan Hizbullah. Menurut IDF, sebagian besar proyektil berhasil dicegat. Satu-satunya orang yang berpotensi terkena serangan itu adalah seorang pria Palestina dari Tepi Barat yang terbunuh oleh pecahan rudal yang jatuh.

Israel tidak merinci bagaimana dan kapan mereka akan membalas, dengan beberapa laporan mengatakan bahwa IDF berencana menyerang sasaran militer di Iran, bukan fasilitas nuklir atau minyak. Israel akan membuat keputusan akhir berdasarkan kepentingan nasional kami, kata kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Kamis, (17/10/2024).

Topik Menarik