Kebakaran Hutan di Portugal Tewaskan 3 Petugas Damkar

Kebakaran Hutan di Portugal Tewaskan 3 Petugas Damkar

Global | okezone | Rabu, 18 September 2024 - 04:12
share

NELAS - Sebanyak tiga petugas pemadam kebakaran di Portugal tewas pada Selasa 17 eptember 2024, saat tengah berjibaku memadamkan salah satu itik dari puluhan kebakaran hutan yang melanda wilayah tengah dan utara Portugal. Sehingga, jumlah korban tewas akibat kebakaran hutan terbaru menjadi tujuh orang sejak Sabtu.

Dilansir dari Reuters, Portugal sedang memerangi lebih dari 50 kebakaran hutan aktif di daratannya dan telah mengerahkan sekitar 5.300 petugas pemadam kebakaran, serta menyerukan bantuan Uni Eropa.

Pihak berwenang telah menutup beberapa jalan raya, termasuk jalan raya utama yang menghubungkan Lisbon dan Porto, dan menghentikan sambungan kereta api di dua jalur kereta api di Portugal utara.

Komandan otoritas perlindungan sipil ANEPC Andre Fernandes mengatakan, tiga petugas pemadam kebakaran dari pemadam kebakaran Vila Nova de Oliveirinha tewas saat memadamkan api di Nelas, sebuah kota sekitar 300 km (190 mil) timur laut Lisbon.

Rekaman Reuters semalam menunjukkan penduduk setempat menuangkan ember air ke api yang membesar di dekat Nelas.

Wakil Fernandes, Mario Silvestre, mengatakan sebelumnya bahwa situasi secara keseluruhan. "Lebih tenang namun tetap mengkhawatirkan dan kompleks, dengan banyak desa dan permukiman yang terkena dampaknya, dan tim sangat tersebar di seluruh wilayah operasi," ujarnya.

 

Ia berbicara dari pusat komando di Oliveira de Azemeis di distrik Aveiro barat laut di mana empat kobaran api telah menyebabkan kerusakan paling parah sejauh ini, membakar puluhan rumah, dan menyebabkan empat orang tewas.

Fernandes mengatakan pada Senin malam bahwa kebakaran di Aveiro yang telah menghanguskan lebih dari 10.000 hektar (24.710 hektar) hutan dan semak belukar dapat melalap 20.000 hektar lagi.

Portugal dan negara tetangganya Spanyol mencatat lebih sedikit kebakaran dibandingkan biasanya setelah awal tahun diguyur hujan, namun keduanya tetap rentan terhadap kondisi yang semakin panas dan kering yang menurut para ilmuwan disebabkan oleh pemanasan global.
 

Topik Menarik