Protes Besar-besaran Israel Desak Netanyahu Hentikan Perang, Ini Pemicunya

Protes Besar-besaran Israel Desak Netanyahu Hentikan Perang, Ini Pemicunya

Global | okezone | Senin, 2 September 2024 - 08:03
share

YERUSALEM - Aksi protes melanda Israel pada Minggu (1/9/2024). Massa yang diperkirakan oleh media Israel berjumlah hingga 500.000 orang berdemonstrasi di Yerusalem, Tel Aviv, dan kota-kota lain.

Mereka menuntut Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu berbuat lebih banyak untuk membawa pulang 101 sandera yang tersisa. Para demonstran merasa frustasi karena Netanyahu dianggap gagal mengamankan kesepakatan gencatan senjata yang akan membebaskan tawanan Israel. Israel memperkirakan sekitar sepertiga dari mereka tewas.

Para pemimpin buruh mendesak para pekerja untuk melakukan pemogokan umum satu hari pada Senin (2/9/2024). Setelah ditelisik, ternyata penyebab mereka berdemo karena tewasnya enam sandera yang ditawan Hamas di Gaza.

Militer Israel mengumumkan penemuan jenazah dari sebuah terowongan di kota Rafah di Gaza selatan, saat kampanye vaksinasi polio dimulai di wilayah Palestina yang hancur akibat perang dan kekerasan berkobar di Tepi Barat yang diduduki.

Juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan kepada wartawan, jenazah sandera yag meninggal yakni Carmel Gat, Hersh Goldberg-Polin, Eden Yerushalmi, Alexander Lobanov, Almog Sarusi, dan Ori Danino telah dikembalikan ke Israel.

Pemeriksaan forensik menetapkan bahwa mereka dibunuh oleh teroris Hamas dengan sejumlah tembakan dari jarak dekat 48 hingga 72 jam sebelumnya.

Di Yerusalem, para pengunjuk rasa memblokir jalan-jalan dan berdemonstrasi di luar kediaman perdana menteri. Rekaman udara menunjukkan jalan raya utama Tel Aviv diblokir dengan para pengunjuk rasa memegang bendera dengan gambar para sandera yang terbunuh.

Polisi mengatakan sekitar dua lusin warga Israel ditangkap di seluruh negeri. Serangan Israel terhadap Gaza dimulai setelah Hamas dan militan lainnya menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang dalam serangan terhadap Israel pada 7 Oktober, menurut penghitungan Israel.

Sejak saat itu, serangan Israel telah meratakan sebagian besar wilayah kantong berpenduduk 2,3 juta orang itu, dan kementerian kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 40.738 warga Palestina telah tewas. Orang-orang yang mengungsi hidup dalam kondisi yang mengerikan dengan tempat tinggal yang tidak memadai dan krisis kelaparan.

Topik Menarik