Jerman Selalu Ambil Untung dalam Perang Ukraina

Jerman Selalu Ambil Untung dalam Perang Ukraina

Global | sindonews | Minggu, 1 September 2024 - 19:45
share

Pejabat militer tingkat tinggi dari negara anggota NATO dan Ukraina berkumpul di kota Dresden, Jerman, untuk melakukan pembicaraan rahasia minggu ini. Negara tuan rumah tersebut dilaporkan menggunakan kesempatan tersebut untuk mempromosikan inovasi terbaru dari produsen senjatanya.

Awal bulan ini, perusahaan pertahanan terkemuka Jerman, Rheinmetall, mengumumkan bahwa mereka telah melipatgandakan laba operasinya hampir dua kali lipat pada paruh pertama tahun 2024. Raksasa senjata itu mengatakan konflik Ukraina merupakan salah satu faktor yang "secara signifikan meningkatkan kinerja bisnis."

Bild melaporkan bahwa komandan pasukan darat dari 35 negara Eropa, serta Ukraina dan AS, telah berkumpul untuk pertemuan tertutup di Dresden, yang diyakini berlangsung dari Selasa hingga Kamis. Menurut surat kabar tabloid Jerman, acara tersebut diselimuti kerahasiaan, dengan langkah-langkah keamanan yang lebih ketat diberlakukan terkait kekhawatiran mata-mata.

Baca Juga: Mengenal Martha Louise, Putri Kerajaan Norwegia yang Bangga Jadi Dukun

Di antara topik yang dibahas adalah wilayah operasional baru NATO di Swedia dan Finlandia, yang keduanya bergabung dengan blok militer pimpinan AS dalam 18 bulan terakhir, serta analisis ancaman dan pelajaran yang dipetik dari konflik Ukraina, demikian laporan surat kabar tersebut.

Menurut Bild, pertemuan tersebut juga menampilkan perangkat keras industri pertahanan Jerman, termasuk sistem antipesawat Skyranger buatan Rheinmetall. Dengan meriam otomatis tipe revolver dan radar yang kuat, Bild menggambarkannya sebagai sistem yang ideal untuk mencegat pesawat nirawak musuh.

Pada bulan Juni, surat kabar itu mengutip pernyataan kepala Sistem Pertanahan Rheinmetall, Bjorn Bernhard, yang mengatakan bahwa variasi Skyranger, yang dipasang pada sasis tank Leopard 1 era Perang Dingin Jerman, akan segera dipasok ke Ukraina.

Selain itu, Howitzer Kendali Jarak Jauh RCH 155 baru telah dipersembahkan kepada pejabat tinggi militer di Dresden, demikian yang dituduhkan dalam artikel tersebut. Sebanyak 54 unit persenjataan pertama dilaporkan akan dikirimkan ke Ukraina tahun depan, dengan beberapa militer Eropa juga diduga menyatakan minatnya.

Rheinmetall saat ini sedang membangun pabrik baru di Lower Saxony, dan perusahaan itu mengatakan pada bulan Mei bahwa mereka bermaksud untuk memproduksi sebanyak 700.000 peluru artileri setiap tahunnya pada tahun 2025.

Pabrikan senjata Jerman itu membuka pusat perawatan tank di Ukraina barat pada bulan Juni, dan telah mengumumkan rencana untuk mendirikan lebih banyak pabrik amunisi dan pertahanan udara di tanah Ukraina.

Pejabat senior Rusia telah memperingatkan bahwa Moskow akan menganggap fasilitas-fasilitas ini sebagai "target yang sah" untuk serangan militer.

Kremlin secara konsisten berpendapat bahwa bantuan militer Barat ke Kiev hanya akan memperpanjang pertumpahan darah, sementara gagal mengubah hasil akhirnya.

Topik Menarik