WHO:  Bayi 10 Bulan Lumpuh Usai Kena Polio Pertama Kalinya di Gaza dalam 25 Tahun

WHO: Bayi 10 Bulan Lumpuh Usai Kena Polio Pertama Kalinya di Gaza dalam 25 Tahun

Global | okezone | Sabtu, 24 Agustus 2024 - 13:17
share

GAZA - Badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan seorang bayi berusia 10 bulan lumpuh sebagian setelah tertular polio di Gaza . Menurut PBB, Gaza, yang kini memasuki bulan ke-11 perang, belum pernah mencatat kasus polio selama 25 tahun.

Adapun virus polio tipe 2 terdeteksi dalam sampel yang dikumpulkan dari air limbah wilayah tersebut pada bulan Juni lalu. Pimpinan WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa ia sangat prihatin dan mengonfirmasi bahwa berbagai upaya sedang dilakukan untuk meluncurkan program vaksinasi dalam beberapa minggu mendatang.

Bayi berusia 10 bulan, yang belum divaksinasi, dilaporkan dalam kondisi stabil setelah mengalami kelumpuhan pada salah satu kakinya. Virus polio, yang paling sering menyebar melalui limbah dan air yang terkontaminasi, sangat mudah menular.

Virus ini dapat menyebabkan cacat dan kelumpuhan, dan berpotensi fatal. Virus ini terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Kelompok-kelompok kemanusiaan menyalahkan munculnya kembali polio di Gaza pada gangguan terhadap program vaksinasi anak-anak dan kerusakan besar pada sistem air dan sanitasi yang disebabkan oleh perang.

Untuk mencoba menahan penyebarannya, PBB telah mendesak agar pertempuran dihentikan selama seminggu untuk melaksanakan kampanye vaksinasi polio bagi lebih dari 640.000 anak di bawah usia 10 tahun.

Sekretaris Jenderal PBB Antnio Guterres mengatakan ratusan ribu anak di Gaza berada dalam risiko.

Ia mengatakan bahwa agar kampanye tersebut berhasil, transportasi vaksin dan peralatan yang dibutuhkan perlu difasilitasi, serta masuknya para ahli polio ke Gaza.

Bahan bakar yang memadai, peningkatan arus kas, komunikasi yang andal, dan keselamatan yang terjamin bagi para pekerja kesehatan dan orang-orang yang mencapai fasilitas kesehatan juga diperlukan, terangnya.

WHO telah menyetujui pelepasan 1,6 juta dosis vaksin. UNICEF mengoordinasikan pengirimannya bersama dengan unit penyimpanan dingin dan tim medis UNRWA akan memberikan vaksin tersebut setelah tiba di Gaza.

Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russel mengatakan bahwa kemunculan kembali virus tersebut di jalur tersebut setelah 25 tahun merupakan pengingat serius lainnya tentang betapa kacau, putus asa, dan berbahayanya situasi ini.

Pada tanggal 18 Agustus, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan sejak dimulainya perang, 282.126 botol vaksin polio, yang cukup untuk 2.821.260 dosis, telah dikirim ke Gaza.

Dilaporkan dalam beberapa minggu mendatang, 60.000 vaksin tambahan akan dikirimkan untuk memvaksinasi lebih dari satu juta anak.

Menurut IDF, masuknya vaksin dan pencegahan epidemi ke Jalur Gaza difasilitasi oleh Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah (COGAT),

"Ini termasuk masuknya tim medis dan vaksin untuk melawan virus polio," kata IDF.

Israel melancarkan operasi militer di Gaza sebagai tanggapan atas serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selatan pada 7 Oktober oleh orang-orang bersenjata Hamas, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang.

Lebih dari 40.265 orang telah tewas di Gaza sejak saat itu, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah itu, yang tidak memberikan rincian tentang kematian warga sipil dan kombatan. Kantor hak asasi manusia PBB mengatakan sebagian besar dari mereka yang tewas adalah wanita dan anak-anak.

Topik Menarik